Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia tercatat melakukan ekspor hasil minyak sepanjang tahun 2024 mencapai 8,09 juta ton atau sebesar US$ 4,74 miliar atau setara Rp 78,38 triliun (asumsi kurs Rp 16.536 per US$).
Ekspor minyak dan gas bumi (migas) RI itu sendiri terbagi menjadi tiga sektor utama yakni ekspor hasil minyak, ekspor minyak mentah, dan ekspor gas alam.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indonesia paling banyak mengekspor hasil minyak ke dua negara tetangga, yakni ke Singapura dan Malaysia.
Sepanjang tahun 2024 Indonesia paling banyak mengekspor hasil minyak ke Singapura yang tercatat mencapai 3,88 juta ton dengan nilai FOB US$ 2,25 miliar atau setara Rp 37,19 triliun.
Jumlah ekspor hasil minyak ke Singapura juga terhitung meningkat 12,41% dibandingkan tahun 2023 lalu yang mencapai 3,45 juta ton dengan nilai FOB US$ 1,9 miliar setara Rp 31,4 triliun.
Negara kedua yang menjadi tujuan ekspor hasil minyak RI adalah ke Malaysia. Sepanjang tahun 2024, Indonesia mengekspor hasil minyak mencapai 3,05 juta ton dengan nilai FOB US$ 1,69 miliar atau setara Rp 27,9 triliun.
Berbeda dengan ke Singapura, angka ekspor hasil minyak ke Malaysia terpantau menurun hingga 8,2% dibandingkan tahun 2023 lalu yang mencapai 3,33 juta ton dengan nilai FOB US$ 2,08 miliar atau setara Rp 34,37 triliun.
Berikut negara-negara tujuan ekspor hasil minyak Indonesia sepanjang tahun 2024:
1. Singapura - 3.883 ribu ton
2. Malaysia - 3.057 ribu ton
3. China - 275,68 ribu ton
4. Kepulauan Marshall - 149,26 ribu ton
5. Korea Selatan - 116,33 ribu ton
6. Belanda - 110,17 ribu ton
7. Trinidad dan Tobago - 83,99 ribu ton
8. Bangladesh - 68,32 ribu ton
9. Guam - 64,96 ribu ton
10. Oman - 61,02 ribu ton
11. Pakistan - 52,46 ribu ton
12. Bahrain - 44,01 ribu ton
13. India - 25,40 ribu ton
14. Jepang - 25,33 ribu ton
15. Australia - 19,92 ribu ton
16. Timor Timur - 13,79 ribu ton
17. Vietnam - 11,42 ribu ton
18. Taiwan - 9,45 ribu ton
19. Filipina - 5,89 ribu ton
20. Thailand - 4,45 ribu ton
21. Inggris - 3,77 ribu ton
22. Uni Emirat Arab - 1,09 ribu ton
23. Djibouti - 0,43 ribu ton
24. Afrika Selatan - 0,43 ribu ton
25. Tanzania - 0,34 ribu ton
26. Selandia Baru - 0,29 ribu ton
27. Papua Nugini - 0,28 ribu ton
28. Ekuador - 0,22 ribu ton
29. Qatar - 0,19 ribu ton
30. Myanmar - 0,18 ribu ton
31. Guatemala - 0,18 ribu ton
32. Liberia - 0,14 ribu ton
33. Peru - 0,12 ribu ton
34. Amerika Serikat - 0,09 ribu ton
35. Fiji - 0,08 ribu ton
36. Kenya - 0,08 ribu ton
37. Nigeria - 0,07 ribu ton
38. Kamboja - 0,05 ribu ton
39. Kanada - 0,05 ribu ton
40. Nicaragua - 0,04 ribu ton
41. Malawi - 0,04 ribu ton
42. Rusia - 0,04 ribu ton
43. Nepal - 0,03 ribu ton
44. Meksiko - 0,03 ribu ton
45. Yaman - 0,03 ribu ton
46. Turki - 0,02 ribu ton
47. Tunisia - 0,02 ribu ton
48. Libyan Arab Jamahiriya - 0,02 ribu ton
49. Mauritius - 0,02 ribu ton
50. Kolombia - 0,01 ribu ton
51. El Salvador - 0,01 ribu ton.
(wia)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Q1-2025, Laba Aramco Tergerus Penurunan Harga Minyak
Next Article Tetapkan 7 Tersangka Kasus Tata Kelola Minyak, Ini Penjelasan Kejagung