
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
Memasuki kompleks Teracota Army atau Pasukan Terakota yang berada di pinggiran Kota Xi’an, Tiongkok, Waspada bersama rombongan jurnalis dari Medan dan pengunjung yang saat itu sangat ramai pada akhir Juli 2025, seolah diajak menembus lorong waktu menuju Tiongkok kuno.
Terlihat ribuan patung prajurit dari tanah liat berdiri tegap dalam barisan yang rapi. Masing-masing patung memiliki bentuk mata, ekspresi, postur dan gaya rambut berbeda yang digambarkan seolah mereka pernah hidup. Situs ini diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO sejak 1987 dengan jumlah penemuan sekitar 8.000 patung prajurit lengkap dengan kuda, kereta perang dan peralatan militer lainnya sehingga menarik jutaan wisatawan dari seluruh dunia setiap tahunnya.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN

Didampingi Pemandu Wisata Kota Xi’an, May, rombongan jurnalis yang merupakan kunjungan undangan dari Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Medan ini, melihat ribuan patung prajurit berdiri tegap seakan masih menjaga wilayah kekuasaan mereka. Setiap patung adalah saksi diam dari kekuasaan, ketakutan, dan keabadian yang dicari oleh seorang kaisar.
Dijelaskan May, pasukan Terakota ini dibuat lebih dari 2.000 tahun lalu dan merupakan warisan dari bawah tanah yang ditemukan secara tidak sengaja oleh petani lokal pada tahun 1974. Mereka tidak hanya menemukan pecahan tanah liat, tetapi ribuan patung manusia dan kuda dalam formasi militer lengkap. Patung-patung itu dibuat seukuran manusia, masing-masing dengan ekspresi wajah dan detail pakaian yang berbeda. Mulai dari infanteri, pemanah, hingga jenderal, semua diukir dengan keahlian luar biasa.
Gedung Pasukan Terakota Xi’an. Waspada.id/Yuni Naibaho
“Tidak ada dua patung yang identik. Detail seperti kumis, potongan rambut, hingga lipatan pakaian dikerjakan secara individual. Bahkan posisi tangan dan arah pandangan mereka berbeda. Hal ini menunjukkan tingkat keahlian dan dedikasi luar biasa dari para pengrajin di masa Dinasti Qin Shi Huang, seorang pemimpin pertama yang mempersatukan Tiongkok di tahun 221 SM,” ucap May.

Museum Pasukan Terakota ini, kata May memiliki tiga ruang utama yakni tuangan pertama menampilkan barisan besar prajurit, ruangan kedua yang lebih variatif, dan ruangan ketiga yang dipercaya sebagai markas komando pasukan.
“Ruang pertama ini area paling luas dengan panjang 230 meter dan memuat lebih dari 6.000 patung. Kalau ruang kedua menampilkan formasi militer lengkap dengan kavaleri, pemanah, dan kereta perang, serta ruang ketiga dipercaya sebagai pusat komando militer dilihat dari penataannya menunjukkan tingkatan militer,” ungkap May.
Museum Pasukan Terakota Xi’an yang selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara. Waspada/Yuni Naibaho
Dikatakan May lagi, patung Tentara Terakota ini aslinya dicat dengan warna-warna cerah seperti merah, biru, ungu, dan hijau. Namun, karena terekspos udara setelah digali, warna cat yang menempel pada permukaannya mengelupas hanya dalam hitungan menit.
“Kini, teknologi pelestarian warna sedang dikembangkan agar saat area baru digali, warna asli dapat dipertahankan untuk menunjukkan rupa sebenarnya dari prajurit tanah liat ini,” jelas May.
Selain itu, rombongan juga dibawa ke museum utama yang memamerkan denjata asli, miniatur makam serta dokumentari sejarah Kaisar Qin. Banyak patung prajurit dilengkapi senjata asli dari perunggu seperti pedang, tombak, dan panah. Beberapa senjata ini masih tajam dan anti-karat, menandakan teknologi metalurgi tinggi pada masa itu. Selain prajurit, ada juga patung kuda dan kereta perang yang mencerminkan struktur militer Dinasti Qin. Detail tali kekang dan pelindung kuda menunjukkan akurasi sejarah yang luar biasa.
Yuni Naibaho
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.