Tembok Kota Xi’an, Menara Lonceng Dan Menara Gendang, Saksi Sejarah Kuno Tiongkok

1 month ago 15

Sebagai ibukota tertua di Tiongkok, Xi’an yang kini ibukota dari Provinsi Shaanxi, memiliki warisan kekayaan budaya Tiongkok. Ada tembok Kota Xi’an (City Wall of Xi’an) yang merupakan salah satu tembok kota kuno terbesar, Menara Lonceng (Bell Tower) dan Menara Gendang (Drum Tower), berdiri megah di pusat kota Xi’an.

Pemandu wisata Kota Xi’an, May, kepada Waspada dan jurnalis di Medan yang tiba di Kota Xi’an pada akhir Juli 2025 lalu, menjelaskan, tembok Kota Xi’an telah dibangun pada tahun 1370 M pada masa awal Dinasti Ming oleh Kaisar Hongwu. Tembok ini berdiri di atas fondasi kota lama dari era Dinasti Tang dan Yuan. Saat ini, struktur bersejarah tersebut menjadi simbol kota Xi’an dan daya tarik utama bagi wisatawan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Gerbang Yongning (Gerbang Selatan) tembok Kota Xi’an.

“Tembok Kota Xi’an awalnya dibangun sebagai sistem pertahanan militer dan pengatur tata kota. Sekarang, fungsinya telah bergeser menjadi ruang publik dan ikon budaya,” kata May.

Rombongan jurnalis dari Kota Medan ini, merupakan kunjungan undangan dari Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT), yang berangkat ke Tiongkok dimulai 25 Juli hingga 4 Agustus 2025 dengan mengunjungi tiga kota di Tiongkok yakni Kota Beijing, Xi’an dan Kota Shanghai.

Pemandu wisata Kota Xi’an, May (baju putih) saat memberi penjelasan tentang Tembok Kota Xi’an kepada rombongan jurnalis dari Medan

Dipaparkan May, tembok Kota Xi’an terletak di pusat kota Xi’an, Provinsi Shaanxi, dengan tinggi 12 meter (39,4 kaki) dan lebar 12-14 meter (13-15,3 yard). Tembok kota ini berbentuk persegi panjang tertutup dengan keliling 13,74 kilometer (8,54 mil). Terdapat serangkaian instalasi militer kuno di tembok, termasuk parit, jembatan gantung, menara gerbang, menara panah, menara kecil, parapet, dan benteng pertahanan.

Suasana di atas tembok Kota Xi’an

Tembok ini memiliki panjang 13,74 kilometer dengan tinggi 12 meter dan lebar sekitar 15 hingga 18 meter di bagian dasar. Di sepanjang tembok terdapat 4 gerbang utama yang menghadap ke empat penjuru mata angin, yakni Changle Gate (Timur), Anding Gate (Barat), Yongning Gate (Selatan), dan Anyuan Gate (Utara). Masing-masing gerbang dilengkapi kompleks pertahanan seperti Zhalou (menara utama), Jianlou (menara panah), dan Zhenglou (menara dalam).

“Setiap gerbang dilindungi oleh struktur bernama Wengcheng atau Barbican, yaitu halaman pertahanan berbentuk setengah lingkaran yang digunakan untuk menjebak musuh sebelum masuk ke kota,” jelas May.

Selain itu, 98 menara pengawas dibangun pada jarak tertentu di sepanjang tembok untuk memungkinkan sistem tembakan silang. Empat menara sudut juga ditempatkan di setiap pojok tembok sebagai pos komando pertahanan utama.

Tembok ini dikelilingi parit besar yang dulunya berisi air dan kini diubah menjadi taman serta jalur air yang memperindah kawasan. Pada dekade 1980-an, pemerintah kota Xi’an melakukan restorasi besar-besaran untuk memperkuat struktur tembok dan memperbaiki bagian-bagian yang rusak.

“Pada masa Dinasti Tang, tembok bagian dalam melindungi istana dan kantor pemerintahan. Yang tinggal di dalamnya adalah keluarga kekaisaran dan pejabat tinggi. Sedangkan tembok luar mengelilingi seluruh kota Chang’an, termasuk pasar dan permukiman warga biasa,” katanya.

Saat ini, tembok yang berdiri adalah Inner City Wall dari Dinasti Ming, sementara tembok luar dari era Tang sudah tidak lagi terlihat secara fisik dan hanya dikenal melalui catatan sejarah serta temuan arkeologis.

“City Wall yang kita lihat sekarang dulunya berfungsi untuk pertahanan. Sekarang digunakan untuk wisata, rekreasi, dan kegiatan budaya. Pengunjung bisa bersepeda atau berjalan kaki di atas tembok sambil menikmati pemandangan kota tua dan baru,” ujar May.

Menara Lonceng dan Menara Gendang

Di Kota Xi’an juga memiliki dua bangunan bersejarah bediri megah di pusat kota yakni Menara Lonceng (Bell Tower) dan Menara Gendang (Drum Tower).

Menara Gendang di Pusat Kota Xi’an Tiongkok

Keduanya merupakan landmark ikonik yang menjadi simbol tata kota dan kehidupan sosial sejak masa Dinasti Ming. Terletak berhadapan di alun-alun utama kota tua, kedua menara ini dahulu berfungsi sebagai penanda waktu dan pusat komunikasi publik.

“Menara Lonceng digunakan untuk membunyikan lonceng pada pagi hari sebagai tanda dimulainya aktivitas kota, sementara Tower Gendang membunyikan drum besar saat senja untuk menandai berakhirnya hari,” ujar May.

Selain penanda waktu, kedua menara juga berfungsi sebagai sistem peringatan darurat pada masa lalu. Bunyi lonceng atau drum yang dibunyikan secara khusus digunakan untuk memperingatkan penduduk tentang kebakaran, serangan musuh, atau bencana.

Menara Lonceng di Kota Xi’an

Menara Lonceng berdiri di titik tengah kota lama Xi’an, di persimpangan empat jalan utama yang mengarah ke gerbang timur, barat, utara, dan selatan Tembok Kota Xi’an. Sementara itu, Menara Gendang terletak beberapa ratus meter di barat laut Bell Tower, mengarah ke kawasan Muslim Quarter dan Gerbang Barat (Andingmen).

“Keduanya dibangun mengikuti tata kota tradisional Tiongkok yang menempatkan bangunan penting di pusat geometris. Sampai sekarang, area ini tetap menjadi jantung kota tua Xi’an,” ucap May.

Menara Gendang dibangun lebih awal pada tahun 1380, berbentuk persegi panjang dengan tinggi sekitar 34 meter. Menara ini berdiri di atas fondasi batu bata besar yang menopang struktur kayu berat dengan atap bertingkat dua dan genteng glasir hijau tua. Bagian dalamnya dulunya menampung gendang raksasa, kini digantikan dengan replika dan koleksi gendang dari berbagai daerah.

Sementara Menara Lonceng dibangun pada tahun 1384 dan dipindahkan ke lokasi sekarang pada 1582. Struktur persegi simetris ini sedikit lebih tinggi (sekitar 36 meter) dan memiliki tiga tingkat atap yang ditutupi genteng emas-hijau berkilau. Lonceng perunggu besar yang dahulu digantung di lantai dua kini dipajang di dekat bangunan.

Pemandangan Kota Xi’an dilihat dari atas Menara

Kedua menara kini difungsikan sebagai museum. Menara Gendang memamerkan koleksi gendang dari berbagai dinasti serta menyajikan pertunjukan gendang tradisional beberapa kali dalam sehari. Sementara Bell Tower menyimpan replika lonceng, perabotan antik, dan informasi sejarah Xi’an.

Waspada dan pengunjung lainnya dapat menaiki tangga ke balkon di lantai atas untuk melihat panorama kota 360 derajat, termasuk pemandangan Muslim Quarter, City Wall, dan pusat kota modern.

“Dari atas menara, pengunjung bisa melihat kontras antara kota lama dan bangunan modern. Pemandangan malam hari sangat indah karena menara ini diterangi lampu sorot,” tutur May.

yuni naibaho

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |