Tafakur Imam Ibnu Al Mulaqqin: Ulama Syafi’yah Ahli Hadist Dan Tarikh Dari Mesir Keturunan Andalusia

14 hours ago 4

Oleh Dr. Tgk. H. Zulkarnain, MA (Abu Chik Diglee)

Imam Ibnu Al Mulaqqin memiliki leluhur yang berasal dari kota Wadi Asy – Andalusia. Setelah kakeknya wafat, ayah Imam Ibnu Mulaqqin pindah dari kota Wadi Asy ke kota Toucouleur – Andalusia dan berdiam untuk beberapa tahun di kota itu, hingga akhirnya pindah ke Kairo – Mesir. Di kota Kairo Mesir inilah Imam Ibnu Al Mulaqqin dilahirkan pada tanggal 22 Rabi’ul Awwal tahun 723 Hijriah.

Setahun setelah Imam Ibnu Al Mulaqqin dilahirkan ayahnya meninggal dunia, sehingga Imam Ibnu Al Mulaqqin telah menjadi yatim sejak berumur satu tahun. Kemudian ibu Imam Ibnu Al Mulaqqin menikah lagi dengan Syekh Isa Al Maghribi yang merupakan teman dari ayahnya.

Di bawah asuhan ayah sambungnya ini, Imam Ibnu Al Mulaqqin dididik dengan baik dan diberikan motivasi dalam mencintai ilmu dan mencari ilmu. Atas dasar semangat yang diberikan oleh ayah sambungnya, Imam Ibnu Al Mulaqqin melakukan pengembaraan keilmuan ke berbagai wilayah seperti Mekkah, Madinah, Damaskus, Hama (Suriah), Yerussalem, dan lain-lainnya.

Imam Ibnu Al Mulaqqin wafat pada malam Jum’at tanggal 16 Rabi’ul Awwal tahun 804 Hijriah dalam usia 81 tahun. Selain itu, beliau berguru kepada Imam Ibnu Hisyam, Imam Khalil Bin Kaikaldi al Ala’i, Syekh Abdurrahman Al Shalihi, Imam Abdurrahim Al Isnawi, Imam Taqiyuddin Al Subkhi, Imam Abdul Aziz Al Kanani, Syekh Ibrahim Al Munawi, dan lain lainnya. Sebagai ulama terkemuka, Imam Ibnu Al Mulaqqin tentunya memiliki banyak murid. Di antara murid-murid Imam Ibnu Mulaqqin adalah Imam Abdurrahim Bin al Husain al Iraqi, Imam Ahmad Bin Utsman al Risyi, Syekh Ahmad Bin Ali al Maqrizi, Imam Ibnu Hajar al Asqalani, Syekh Muhammad Bin Musa Bin Isa al Damiri, dan lain-lainnya.

Pada sisi yang lain, Imam Ibnu Al Mulaqqin menulis 300 kitab sebagai karya akademik yang membanggakan. Di antara kitab kitab karya Imam Ibnu Al Mulaqqin tersebut, adalah kitab al Tadzkirah Fi ‘Ulum al Hadits, kitab al A’lam Bi Fawaidi ‘Umdati al Ahkam, kitab Idhah al Irtiyab Fi Ma’rifati Ma Yasytabihu Wa Yattashahafu Min al Asma’ Wa al Ansab, kitab Gharib Kitabillah al ‘Aziz, kitab al Taudhih Li Syarhi al Jami’ al Shahih, kitab al Badru al Munir Fi Takhriji Ahadits Syarhi al Wajiz Li al Rafi’i, kitab Khulashah al Fatawa Fi Tashili Asrari al Hawi, dan lain-lainnya.

Imam Ibnu Hajar al Asqalani menulis tentang gurunya Imam Ibnu Al Mulaqqin sebagai berikut : “Sesungguhnya Al Iraqi, Al Bulqini, dan Ibnu Al Mulaqqin adalah keajaiban zaman dalam bidang hadits, penguasaan seluk beluk madzhab Syafi’i, dan karya tulis mereka yang banyak.”

Imam Sibth Ibnu Al Ajami sebagai murid menulis tentang gurunya Imam Ibnu Al Mulaqqin sebagai berikut: “Imam Ibnu Al Mulaqqin adalah seorang Alim yang memiliki banyak tulisan dengan ulasan yang lugas dan menarik.”

Imam Al Hafidz Al Sakhawi di dalam kitab al Dha’u al Lami’ Fi ‘Yani al Qarnit Tasi’ IV, halaman, 105 menulis tentang Imam Ibnu Al Mulaqqin yang kehilangan 300 buah kitabnya dalam sebuah peristiwa kebakaran yang menghanguskan ruang kitabnya. Di dalam kitab al Majalis al Saniyyah Syarah al Arba’in al Nawawiyyah, halaman, 62, karya Syekh Ahmad Bin Hijazi Al Fasyani, disebutkan tentang kiat khusyu’ di dalam shalat dengan menumbuhkan kesadaran bahwa di saat shalat seorang hamba sedang menghadap kepada Allah yang Maha Menciptakan dirinya.

Di dalam kitab tersebut tertulis penjelasan sebagai berikut : قال ابن الملقن ما احسن قول بعض الصلحين اذا قمت الى الصلاة فاعلم ان الله تعالى مقبل عليك فاقبل على من هو مقبل عليك و قريب منك و ناظر اليك.

Artinya, Ibnu Al Mulaqqin berkata bahwa alangkah indahnya kalimat sejumlah orang shaleh berikut ini, jika kamu sedang shalat sadarilah bahwa Allah seolah olah sedang berada dihadapanmu.

Oleh karena itu, menghadaplah kepada Allah dengan benar, Allah seolah olah menghadap ke arahmu, dekat denganmu, dan seolah olah sedang memperhatikanmu.”

Imam Ibnu Al Mulaqqin juga menjelaskan agar khusyu’ di dalam shalat dengan uraian berikut ini : فاذا ركعت فلا تؤمل ان ترفع واذا رفعت فلا تؤمل ان تضع و مثل الجنة عن يمينك و النار على يسارك و الصراط تحت قدميك فحينءذ تكون مصليا.

Artinya, jika kamu sedang ruku'(seolah olah), jangan bayangkan usiamu panjang sampai i’tidal. Jika kamu sedang i’tidal, jangan bayangkan usiamu berlangsung sampai pada kondisi sujud. (Seolah-oleh) Bayangkan surga ada di sisi kananmu dan neraka di sisi kirimu, sementara seolah olah sirath di bawah kedua telapak kakimu. Jika begini cara menghayatinya, baru kamu benar-benar merasakan kebenaran khusyu’nya shalat (Lihat Syekh Ahmad Bin Hijazi Al Fasyani dalam kitab Al Majalis Al Saniyyah Syarah Arba’in Nawawiyyah, halaman, 62).

Selain itu, Imam Ibnu Al Mulaqqin sangat populer dengan karya akademiknya, yaitu kitab Umdat al Muhtaj Ila Syarh al Minhaj al I’lam Bi Fawa’id Umdat al Ahkam. Adapun wawasan ilmu Imam Ibnu Al Mulaqqin yang luas dipengaruhi oleh Imam Al Syafi’i, Imam Abu Hasan Al Asyari, Imam Izzuddin Ibn Abdissalam, Imam Al Nawawi, Imam Taqiyuddin Al Subki, Syekh Jamaluddin Al Isnawi, dan Imam Ibn Hisyam Al Anshari.

Sedangkan ulama yang mengikuti ilmu dari Imam Ibnu Al Mulaqqin di antaranya adalah Imam Ibnu Hajar Al Asqalani, Imam Jalaluddin Al Mahalli, Imam Al Damiri, Imam Al Maqrizi, Imam Jalaluddin Al Suyuthi, dan lain lain. Karier Imam Ibnu Al Mulaqqin terbilang cemerlang. Imam Ibnu Al Mulaqqin di angkat sebagai qadhi madzhab Syafi’i di Mesir dan wakil kepala hakim di Kairo. Imam Ibnu Al Mulaqqin menjadi guru di Mausoleum al Shalih dan beliau mengajar tentang hukum-hukum fikih dalam madzhab Syafi’i di Mausoleum al Shalih tersebut.

Imam Ibnu Al Mulaqqin juga mengajar hadist di Dar al Hadits madrasah Kaliliyya di Mesir. Dan Imam Ibnu Al Mulaqqin juga pernah menjabat sebagai hakim kepala madzhab Syafi’i di Mesir. Akhirnya kita dapat memahami bahwa betapa ilmu yang hari ini kita peroleh tidak pernah terlepas dari ilmu para ulama yang telah lebih dahulu ada, di antaranya adalah Imam Ibnu Al Mulaqqin.

Semoga Allah Swt menganugerahkan pahala yang sebanyak banyaknya buat Imam Ibnu Al Mulaqqin atas jasa ilmu yang telah disumbangkannya kepada umat Islam. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin. Wallahua’lam. WASPADA.id

Penulis adalah Dosen Hadist Ahkam dan Hukum Keluarga Islam di Asia Tenggara Pascasarjana IAIN Langsa

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |