Sinergi Dalihan Na Tolu Untuk Tapsel Bangkit

9 hours ago 2
Advertorial

31 Oktober 202531 Oktober 2025

Sinergi Dalihan Na Tolu Untuk Tapsel Bangkit

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

Dalihan na tolu adalah filosofi yang membingkai kekerabatan masyarakat suku Batak. Disimbolkan dengan tungku yang memiliki tiga penyangga, terdiri dari Mora, Kahangi, Anakboru. Tungku ini menjadi satu kesatuan yang kuat di sistem adat dan sosial.

Mora dalam suku Batak adalah pihak laki-laki dari kelurga ibu dan juga pihak yang memberi anak perempuannya untuk dinikahi atau dijadikan istri. Kahanggi adalah laki-laki dari pihak ayah dan saudara semarga. Anakboru adalah pihak perempuan dari keluarga ayah dan juga pihak penerima anak perempuan untuk dijadikan istri.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Dalam adat suku Batak, setiap orang atau keluarga yang akan mengadakan hajatan adat (disebut sebaga pihak Suhut), terlebih dahulu mencari Mora, Kahanggi, dan Anakborunya untuk bermusyawarah menyukseskan hajatan. Selanjutnya dalihan na tolu ini yang bergotong royong mengerjakan hajatan Suhut sesuai peran fungsi masing-masing.

Dengan sinergi tiga penyangga tungku, penyelesaian persoalan lebih mudah. Masalah berat akan menjadi ringan, persoalan rumit akan lebih mudah dicarikan solusi. Gotong royong dan musyawarah untuk mufakat adalah semangat yang terkandung dalam dalihan na tolu.

Semangat ini pula yang menjadi tema peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kabupaten Tapanuli Selatan pada tanggal 24 November 2025; “Sinergi Dalihan Na Tolu Untuk Tapsel Bangkit”.

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan saat ini dipimpin Bupati H. Gus Irawan Pasaribu, SE, Ak, MM, CA, bersama Wakil Bupati H. Jafar Syahbuddin Ritonga, MBA, DBA. Pemimpin Tapsel periode 2025-2030 hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.

Estafet kepemimpinan Tapsel mereka terima dengan banyak persoalan, terutama soal ruang fiskal/keuangan daerah yang dalam kondisi sempit. Ditambah lagi dengan adanya kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat.

Kondisi ruang fiskal yang sempit ini, tidak memungkinkan lagi bagi Pemkab Tapsel untuk melakukan pembangunan di tengah masyarakat sebagaimana kuantitas atau banyaknya pembangunan di pemerintahan sebelum-sebelumnya.

Tapsel di estafet pemerintahan yang diterima Gus Irawan dan Jafar Syahbuddin benar-benar dalam kondisi terpuruk. Sehingga butuh sinergitas berbagai pihak untuk membuatnya bisa kembali bangkit.

Semangat dalihan na tolu menjadi pilihan bagi Pemkab Tapsel untuk menjadi tema peringatan HUT ke-75 di tahun ini, “Sinergi Dalihan Na Tolu Untuk Tapsel Bangkit”. Tema ini mengajak semua pihak untuk saling bahu membahu mewujudkan Tapsel kembali bangkit.

Dalam sistim pemerintahan, Pemkab Tapsel adalah Suhut atau pemiik hajatan. Mora atau si pemberi amanah adalah rakyat. Pemerintah pusat dan provinsi diwakili instansi vertikal dan BUMN serta DPRD adalah pihak Kahanggi. Sedangkan Anakboru adalah seluruh aparatur pemerintah, mereka yang akan menjadi Parhobas (pekerja) dalam hajatan di tiap tahunnya.

Ajakan bersinergi mewujudkan Tapsel bangkit berlandasakan filosopi dalihan na tolu ini adalah ajakan yang menyentuh semua aspek. Masing-masing stake holder diminta untuk bersinergi di tengah ruang fiskal yang sempit, sehingga pembangunan tetap terwujud.

Pembangunan Tapsel di tahun ini dan di tahun depan tidak lagi hanya diukur dengan bangunan fisik seperti gedung dan infrastruktur jalan. Tetapi lebih menonjolkan pembangunan sumber daya manusia dan perekonomian.

Misalnya, Kantor Kementerian Agama lebih agresif dalam penyuluhan dan bimbingan keagamaan di tengah masyarakat. Polisi dan Jaksa lebih maksimal memberi penyuluhan hukum dan sosialisasi kesadaran hukum (Sadarkum).

Perguruan tinggi lebih maksimal dalam pengabdian kepada masyarakat (PKM), perbankan lebih pro aktif dengan memperbanyak program bantuan permodalan ke Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) seperti penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

TNI melalui Babinsa dan program manunggal desa semakin gencar melakukan pembinaan dan pembangunan di tengah masyarakat. Perusahaan-perusahaan menyalurkan CSR secara tepat sasaran dan tepat guna. Kantor BPN/ATR memperbanyak TORA dan sertifikasi gratis.

Jika semua berjalan dengan semangat dalihan na tolu, maka ‘hajatan’ Pemkab Tapsel di setiap tahunnya akan berjalan sukses dan lancar. Diyakini, berkat sinergi dalihan na tolu ini cita-cita Tapsel bangkit akan terwujud.

Jika kondisi ruang fiskal daerah sudah lapang, maka semuanya akan berjalan normal sebagaimana kondisi seperti sedia kala. Sinergi Tapsel Bangkit ! Dirgahayu Kabupaten Tapanuli Selatan ke-75. (Sukri Falah Harahap)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |