Sepi Pasien, Armen Desky Menangis Lihat Kondisi RSUD H Sahudin Kutacane

2 hours ago 3
AcehKesehatan

16 September 202516 September 2025

Sepi Pasien, Armen Desky Menangis Lihat Kondisi RSUD H Sahudin Kutacane Mantan Bupati Agara, Drs. H. Armen Desky saat menyampaikan rasa prihatinnya terhadap RSUD H Sahudin Kutacane yang dinilai bobrok. Waspada.id/Seh Muhammad Amin

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

KUTACANE (Waspada.id): Mantan Bupati Agara, Drs H Armen Desky, menangis meneteskan air mata, saat melihat kondisi Rumah Sakit Umum (RSUD) H Sahudin Kutacane yang kian memprihatinkan.

Mantan Bupati Agara, Drs H Armen Desky mengatakan, kesedihannya melihat rumah sakit ini sekarang, untuk itu dia mengimbau kepada semua Staf ASN yang ada di sini, agar membenahinya karena mereka sudah digaji dan berbaktilah untuk rumah sakit ini.

“Jika tidak dibenahi, mohon maaf Bapak Bupati, saya ikhlas sebaiknya ganti nama saja Rumah Sakit Haji Sahudin Kutacane ini,” harapnya saat pertemuan dalam kunjungan kerja Bupati Aceh Tenggara, HM Salim Fakhry, di RSUD H Sahudin Kutacane, Senin (15/9).

Menyikapi hal tersebut, Bupati Aceh Tenggara berupaya memperbaikinya dengan memastikan stok obat terisi dan fasilitas membaik, agar kepercayaan masyarakat kembali tumbuh untuk berobat di rumah sakit rujukan utama tersebut.

Bupati mengumpulkan jajaran manajemen RSUD, dokter, dan petugas administrasi untuk meminta penjelasan dan memberikan arahan agar segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk menuntaskan masalah pasokan obat.

Kunjungan kerja Bupati bertujuan untuk meninjau secara langsung pelayanan di RSUD H Sahudin yang terkesan amburadul, serta isu-isu yang beredar di media sosial. Bupati juga meninjau kondisi fasilitas RSUD dan berupaya agar pelayanan ditingkatkan.

Sementara, Ketua Komisi D DPRK, Marwan Husni, mendukung langkah Bupati dan menegaskan bahwa perbaikan pelayanan kesehatan adalah prioritas, serta kesiapan DPRK untuk mengawasi agar masalah serupa tidak terulang.

Terkait mematok biaya hingga Rp200 ribu bahkan Rp400 ribu, untuk pengurusan surat kesehatan, yang menjadi syarat penting bagi peserta seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu, kabar yang pertama kali diunggah akun Facebook bernama Hanapiah Hanafi, lalu makin buming setelah akun Irvan Iskandar ikut membagikan keluhan serupa.

Mereka menyebut, surat kesehatan lamban dikeluarkan. Bahkan, sempat terjadi cekcok antara peserta dengan pegawai rumah sakit. “Kami sudah dua hari antre belum selesai. Kalau orang baru datang, bayar Rp200-400 ribu, cepat kalian keluarkan,” keluh salah satu peserta, seperti terekam dalam unggahan yang viral tersebut.

Menanggapi isu ini, Bupati Aceh Tenggara HM Salim Fakhry dengan tegas membantah tudingan pungutan liar itu. “Sudah kita klarifikasi. Biaya surat kesehatan sesuai qanun daerah hanya Rp30 ribu, bukan Rp200 ribu. Jadi itu hoaks,” tegasnya.

Meski begitu, Salim tak menutup mata ada masalah lain di rumah sakit tersebut. Salah satunya, kekosongan sejumlah obat karena pihak RSUD belum melunasi pembayaran ke distributor.

Ia pun langsung memerintahkan manajemen rumah sakit untuk segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan demi menyelesaikan persoalan ini. Harapannya pelayanan bisa ditingkatkan agar masyarakat kembali percaya untuk berobat di RSUD Sahudin Kutacane. (id80)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |