
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
SABANG (Waspada.id): Wakil Duta Besar Selandia Baru, Giselle Larcombe, melakukan kunjungan ke Sabang pada Rabu (24/9) untuk meninjau langsung implementasi Free Trade Zone (FTZ) di wilayah tersebut. Kunjungan ini dilakukan sebagai tindak lanjut diskusi antara Kedutaan India dan Kedutaan Selandia Baru terkait potensi FTZ Sabang.
Dalam pertemuan dengan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS), Larcombe didampingi oleh Emma Harman (Sekretaris Pertama bidang Politik), Tim Chao (Liaison Officer Irregular Migration New Zealand Police), dan Awan Poesoro (Policy Advisor bidang Politik dan Keamanan New Zealand Police). Mereka menggali informasi mengenai kondisi keamanan di Sabang dan sejarah penetapan status FTZ.

Kepala BPKS, Iskandar Zulkarnaen, menjelaskan bahwa FTZ Sabang telah ditetapkan sejak tahun 2000, namun implementasinya belum optimal karena minimnya investasi. “BPKS terus berupaya mempromosikan dan membuka peluang investasi untuk mengembangkan kawasan Sabang,” ujarnya.
Iskandar dan Direktur Promosi BPKS, Maya Safira, memaparkan potensi unggulan Sabang, termasuk sektor pelabuhan, perikanan, perdagangan, FTZ, dan pariwisata. Iskandar juga menyinggung minat Perdana Menteri India untuk mengelola dan mengembangkan Pelabuhan Sabang, yang telah disampaikan kepada Presiden RI Prabowo Subianto.
Setelah diskusi, delegasi Selandia Baru meninjau langsung Pelabuhan CT3 dan menyatakan kekagumannya terhadap kapasitas serta prospeknya.
Kunjungan ini juga bertujuan untuk melihat situasi Aceh pasca-konflik dan tsunami. Turut hadir dalam pertemuan tersebut Deputi Pengawasan Ridha Amri, Kepala Biro Umum dan Humas R. Maulana W., Kepala Unit Manajemen Pelabuhan Zulkarnaini, serta staf teknis BPKS lainnya. (id86)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.