Rektor UM Tapsel Terima SK Izin Pembukaan Prodi PPG Dari Menteri Diktisaintek

P.SIDIMPUAN (Waspada) : Rektor Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UM Tapsel) Muhammad Darwis, M.Pd terima SK izin untuk membuka Program Studi Pendidikan Profesi Guru Program Profesi (PPG) dari Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Diktisaintek).

Rektor UM Tapsel Muhammad Darwis, M.Pd, Kamis (17/4/2025), mengatakan, SK izin pembukaan Prodi PPG tersebut, diserahkan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilyah I, Prof. Drs. Saiful Anwar Matondang, MA, Ph.D, di Medan tanggal 14 April 2025.

Atas terbitnya izin pembukaan Prodi PPG yang diajukan Rektor UM Tapsel ke Kementerian Diktisaintek 30 Agustus 2024, Darwis sapaan akrab Rektor UM Tapsel, mengaku bahagia dan bangga karena permohonannya untuk membuka prodi PPG di UM Tapsel dapat terwujud.

Ia juga sangat berterima kasih kepada Kepala LLDIKTI Wilayah I yang telah mendukung dan menguatkan pengajuan tersebut dengan penerbitan surat ke kementerian tertanggal 7 Januari 2025. Ditambahkannya bahwa pembukaan prodi PPG bukan semata-mata kenginan dari pihaknya, tetapi juga dorongan dari alumni dan masyarakat luas.

“Tingginya animo masyarakat terhadap PPG salah satu alasan kita untuk memperjuangkan izin pembukaan Prodi ini ke Kementerian Diktisaintek RI. Alhamdulillah, izin itu sudah kita terima. Insya Allah kepercayaan Pemerintah kepada UM Tapsel akan kami jaga dan akan kami balas dengan kepatuhan terhadap semua regulasi yang berlaku di PPG”, katanya.

Merujuk pada SK No.166/B/O/2025 tertanggal 21 Maret 2025 tentang izin pembukaan Prodi PPG di UM Tapsel, ungkap Rektor, tercantum enam prodi PPG dalam bidang studi, yakni Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan PKn, Pendidikan Matematika, Pendidikan Biologi, dan Bimbingan dan Konseling.

Kepala LLDIKTI Wilayah I, Prof. Drs. Saiful Anwar Matondang, MA, Ph.D mengucapkan selamat kepada UM Tapsel yang sudah mendapatkan kepercayaan mengelola prodi PPG dari kemendiktisaintek RI.

Ia menyebutkan, dalam menyongsong generasi emas tahun 2045, semua pihak terutama yang berkecimpung di dunia pendidikan harus serius merancang, mengelola dan melepas alumni yang siap berhadapan dengan berbagai persoalan dan siap menawarkan pencerahan kepada masyarakat.

“Pencanangan 2045 sebagai generasi emas memberi isyarat tentang kesiapan generasi yang hebat dengan kualitas dan kompetensi yang mumpuni. Karena itu, semua ‘stakeholder’ (yang berkepentingan, red) harus sadar bahwa modal generasi hebat itu tidak lain muncul dari dunia pendidikan”, tegasnya.