Presiden Prabowo: Sains dan Teknologi Jadi Kunci Kebangkitan Bangsa

1 month ago 16

BANDUNG (Waspada.id): Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan peran krusial sains dan teknologi sebagai penggerak utama transformasi ekonomi dan kebangkitan kedaulatan nasional. Hal ini disampaikannya saat membuka secara resmi Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 yang digelar oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), 7–9 Agustus 2025 di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Bandung.

Mengusung tema “Sains dan Teknologi untuk Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi”, KSTI 2025 menjadi bagian dari langkah strategis pemerintah dalam memperkuat fondasi menuju Indonesia Emas 2045 melalui pengembangan industri nasional berbasis riset, inovasi teknologi, dan penguatan kapasitas SDM.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“Saya mengapresiasi para ilmuwan yang terus berkarya. Kita butuh semangat kebangkitan teknologi untuk menuju Indonesia yang berdaulat,” ujar Presiden Prabowo di hadapan ribuan peserta konvensi.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dalam lima tahun ke depan, melalui strategi industrialisasi nasional yang bertumpu pada hilirisasi, penguasaan teknologi, dan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM).

Visi tersebut, kata Presiden, sejalan dengan Asta Cita ke-4 yaitu ‘memperkuat pembangunan SDM, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas’, serta Asta Cita ke-5, yaknimelanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri,’.

Presiden menekankan pentingnya peran para peneliti, ilmuwan, dan akademisi dalam memajukan industri dan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui penguasaan teknologi yang mumpuni.

“Penguasaan sains dan teknologi harus maksimal untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Para peneliti dan akademisi memiliki tugas mulia dalam memajukan industri dan menghasilkan SDM unggul,” tambahnya.

KSTI 2025 menjadi wadah kolaboratif antara dunia akademik, industri, pemerintah, media, dan masyarakat dalam mempercepat transformasi ekonomi Indonesia menjadi industri bernilai tambah tinggi.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menyoroti urgensi penguatan kapasitas teknologi dan talenta nasional sebagai fondasi transformasi menuju ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge-based economy).

“KSTI 2025 merupakan ruang strategis untuk mempertemukan kekuatan ilmu pengetahuan riset inovasi, daya cipta industri, dan ketegasan arah kebijakan negara. Hal ini adalah wujud tekad kita bersama, menjadikan sains dan teknologi sebagai salah satu senjata perjuangan bangsa,” ujar Brian.

Indonesia, lanjutnya, memiliki peluang besar untuk melakukan hilirisasi dan lompatan industrialisasi bernilai tambah tinggi, didukung oleh potensi sumber daya alam yang besar.

KSTI 2025 juga akan menghasilkan peta jalan riset dan inovasi pada delapan sektor strategis, yakni: energi; pertahanan; digitalisasi (kecerdasan buatan dan semikonduktor); hilirisasi dan industrialisasi; kesehatan; pangan; maritim; serta material dan manufaktur maju. Inisiatif ini merupakan bagian dari agenda besar Asta Cita Presiden Prabowo, yang berfokus pada kemandirian ekonomi, keberlanjutan sosial, dan inovasi teknologi.

Konvensi ini dihadiri oleh 1.066 peneliti unggul STEM dari seluruh Indonesia; 401 Rektor dan Wakil Rektor PTN/PTS serta LLDikti se-Indonesia; 351 Dosen STEM di Jawa Barat dan Jakarta; 26 Diaspora Indonesia; 150 Guru Besar dan Senat ITB; 297 dari 18 Kementerian/Lembaga; 15 BUMN/Danantara; 171 Mahasiswa Doktor STEM dan 74 mahasiswa lainnya; serta 54 mitra industri.

Sejumlah tokoh ilmuwan dunia yang hadir sebagai pembicara di antaranya: Konstantin Novoselov, Brian Paul Schmidt, Chennupati Jagadish, Lam Khin Yong, serta para menteri strategis Kabinet Indonesia Maju dan pimpinan BUMN. Selain forum diskusi dan pemaparan panel, konvensi juga diisi dengan pameran inovasi teknologi, diskusi lintas sektor, serta forum kebijakan riset industri nasional.

Kemdiktisaintek berharap, KSTI 2025 mampu memperkuat sinergi berbagai pihak di bidang pendidikan tinggi, riset, dan pengembangan industri — guna melahirkan generasi SDM unggul, serta mewujudkan bangsa yang berdaulat dan berdaya saing di tingkat global.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |