
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
ACEH TAMIANG (Waspada.id): Sebatang pohon kayu Perlak besar dan menjulang tinggi yang berada di Dusun Keramat, Kampung Tanjung Seumantoh, Kabupaten Aceh Tamiang saat ini menjadi perhatian dan pemandangan indah bagi warga setempat serta pengguna jalan, teruma pengendara sepeda motor.
Pohon yang terlihat tumbuh dengan ukuran cukup besar tersebut tampak sangat indah, terlebih letaknya hanya terpaut sekitar 400 – 500 meter dari jalan nasional Banda Aceh – Medan.
Pohon Perlak mulai viral dan sudah ada yang mengabadi ke media sosial setelah kebun di lokasi tumbuhnya pohon ini di bersihkan, sehingga batang pohon ini tampak jelas dari mulai bagian akar hingga pucuk dedaunannya.
Saiful Alam, SE salah seorang tokoh masyarakat Kampung Tanjung Seumantoh kepada Waspada.id Jumat (29/8) mengatakan, pohon Perlak ini belum ada yang mengatahui di tahun berapa mulai tumbuh.
“Dari cerita – cerita yang berkembang zaman dulu pohon Perlak ini ada dua batang,” ujarnya.
Namun, satu batangnya dikabarkan dari cerita yang ada berada di dekat sungai Tamiang Kampung Tanjung Seumantoh telah tumbang, dan saat ini hanya satu lagi masih tumbuh dan cukup besar.
“Tapi kami di kampung tidak tahu pasti kapan pohon ini mulai tumbuh, pastinya sudah ratusan tahun,” sebut Saiful Alam yang juga mantan Datok Kampung Tanjung Seumantoh periode 2008-2013.
Saiful mengisahkan, pada zaman dulunya arah pemukiman warga Kampung Seumantoh lebih tepi sungai, karena jalur transportasinya melalui sungai.
“Seiring peradaban zaman dan perkembangan sehingga terbangunnya jalan lintas Banda Aceh – Medan, barulah padatnya pemukiman warga ke arah jalan negara seperti yang terlihat hari ini,” jelasnya.
Kembali ke cerita pohon Perlak ini, dari cerita yang diketahuinya, bahwa pohon Perlak ini tidak bisa ditebang, karena pernah dicoba mengguna mesin pemotong kayu senso tidak terpotong. Bahkan mata mesin senso rusak.
“Termasuk madu lebah yang berada di atas pohon perlak ini tidak bisa diambil, meski sudah beberapa kali di coba oleh para ahli yang mengambil madu lebah, terdapat juga satu rongga besar yang berada di bagian akar pohon itu bisa masuk sekitar 7 orang dewasa,” ucap Saiful Alam akrab disapa Mala Lupias.

Lanjutnya, paska kebun lokasi tumbuhnya pohon perlak ini dibersihkan, dan jalan masuk menuju pohon itu dapat dilalui langsung menggunakan sepeda motor. Sering juga warga datang untuk mengambil foto atau video dan melihat dari dekat pohon besar yang sangat jarang dijumpai sekarang.
“Untuk hal – hal mistis lainnya dari pohon Perlak yang menjulang tinggi ini tidak diketahuinya, karena belum ada cerita yang berkembang di tengah-tengah masyarakat,” demikian sepenggal cerita dari Saiful Alam.
Seperti diketahui, pohon Perlak dikenal dan memiliki kayu berkualitas tinggi yang sangat berharga, sering digunakan oleh masyarakat untuk bahan baku pembuatan perahu nelayan. Dari cerita juga kita ketahui, asal usul nama kota Peureulak di Kabupaten Aceh Timur diambil dari nama Pohon Perlak ini. (id76)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.