PMKI USK Dan USU Gelar Smart Farming Melalui Aplikasi IOT Pada Tanaman Hortikultura

4 weeks ago 11

MEDAN (Waspada.id): Pengabdian Masyarakat Kolaborasi Indonesia (PMKI) Universitas Syah Kuala (USK) Aceh dan Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar Smart Farming melalui Aplikasi Internet of Things (IOT) pada tanaman hortikultura yang digelar di Pondok Pesantren Terpadu Tgk. Chik Eumpe Awee, di Desa Atong Kecamatan Montasik, Kabupaten Aceh Besar, Banda Aceh, pada Kamis (21/8).

Siaran pers yang diterima Waspada.id, di Medan, menyebutkan, kegiatan ini bertema Implementasi Agro-Ekosistem Berbasis Smart Farming untuk menunjang kemandirian pangan di Pondok Pesantren Aceh Besar dan Pondok Pesantren Al Kautsqr Al Akbar di Medan. Kegiatan ini merupakan kolaborasi PMKI Universitas Syiah Kuala (Host) dan Universitas Sumatera Utara (Mitra).

Kegiatan ini melibatkan para santri dan pengurus pesantren, yang didampingi oleh tim PMKI USK, diketuai oleh Prof. Dr. Ichwana, ST., MP, dengan anggota Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan dan spiritual memiliki potensi besar untuk menjadi pusat kemandirian pangan.

Disebutkan, denngan memanfaatkan area lahan yang ada, baik di halaman, kebun atau bahkan atap, dapat menghasilkan produk pertanian, yang tidak hanya memenuhi kebutuhan internal, tetapi juga menjadi sumber ekonomi baru bagi para santri dan masyarakat sekitar.

Melalui program PMKI, mereka meluncurkan inisiatif Smart Farming yang bertujuan untuk mengintegrasikan teknologi modern dengan praktik pertanian tradisional di lingkungan pesantren.

Pemanenan tanaman hortikultura pada tanggal 19 Agustus 2025, yang secara simbolis dilakukan Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Syiah Kuala Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si., IPU. Waspada.id/ist

Acara ini dirangkai dengan peluncuran dan pemanenan tanaman hortikultura pada tanggal 19 Agustus 2025, yang secara simbolis dilakukan Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Syiah Kuala Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si., IPU.

Menurutnya, tanaman yang telah ditanam beberapa bulan sebelumnya, seperti kangkung, bayam, cabai, dan tomat, berhasil dipanen dengan hasil yang memuaskan.

Pemanenan ini menjadi bukti nyata bahwa lahan terbatas pun bisa produktif jika dikelola dengan baik. Hasil panen ini tidak hanya akan digunakan untuk kebutuhan konsumsi harian di pesantren, tetapi juga untuk melatih santri dalam mengelola surplus hasil panen.

Mengadopsi teknologi Smart Farming, dalam era digital, bukanlah lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan.

Konsep ini menggunakan teknologi seperti sensor kelembaban tanah, sistem irigasi otomatis, dan pemantauan berbasis aplikasi untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman.

Dengan teknologi ini, pengelola dapat memastikan tanaman mendapatkan nutrisi dan air yang tepat, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan efisiensi.

Penerapan teknologi ini di pesantren dilakukan melalui lokakarya dan pelatihan intensif, di mana para santri diajarkan cara mengoperasikan dan memelihara peralatan tersebut.

Penanaman kembali sebagai siklus berkelanjutan, yakni setelah panen, kegiatan dilanjutkan dengan penanaman kembali bibit-bibit tanaman hortikultural yang baru.

Tahapan ini sangat penting untuk memastikan keberlanjutan produksi. Para santri diajarkan teknik penanaman yang benar, mulai dari persiapan media tanam, pemilihan bibit unggul, hingga perawatan pasca tanam.

Siklus panen dan tanam ini bertujuan untuk menciptakan agro-ekosistem yang berkelanjutan di pesantren. Dengan demikian, pesantren tidak hanya sekadar menanam, tetapi juga mengelola pertanian sebagai sebuah sistem yang mandiri dan berkesinambungan.

Harapan ke depan, diharapkan, program ini dapat menjadi model bagi pondok pesantren lain di seluruh Indonesia.

Dengan integrasi teknologi dan pertanian, pesantren dapat menjadi pusat ketahanan pangan, menciptakan sumber daya manusia yang terampil di bidang pertanian modern, dan mendorong kemandirian ekonomi di lingkungan pesantren.

Kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan masyarakat ini diharapkan mampu menciptakan dampak positif yang lebih luas dan berkelanjutan bagi bangsa.

Tim PMKI USK dan USU melaksanakan webinar dengan tema Implementasi Agro-Ekosistem Berbasis Smart Farming untuk Menunjang Kemandirian Pangan. Acara ini digelar melalui zoom dari Universitas Syah Kuala (USK), Banda Aceh, Kamis 21 Agustus 2025. Waspada.id/ist

Webinar

Pada Kamis 21 Agustus 2025 sejak jam 09.00-11.00 WIB, Tim PMKI USK dan USU melaksanakan webinar dengan tema Implementasi Agro-Ekosistem Berbasis Smart Farming untuk Menunjang Kemandirian Pangan. Acara ini digelar melalui zoom dari Universitas Syah Kuala (USK), Banda Aceh.

Saat ini, kita telah memasuki revolusi industri 4 dan revolusi sosial 5 dengan zaman digitasi salah satunya smart farming bisa diartikan sebagai pengembangan sistem pertanian berbasis teknologi (Information Technology) melalui Internet of Things. sektor pertanian masih menjadi salah satu dari tiga sektor utama penggerak ekonomi nasional setelah industri dan perdagangan.

Pemerintah, akademisi dan pondok pesantern serta masyarakat mari kita saling berbenah dan berinovasi untuk pengembangan pertanian, unsur yang paling penting untuk produksi pertanian: bibit, tanah, air dan teknologi.

Teknologi di sini merupakan sistem teknokolgi sensor tanah (identifikasi ph, kelembaban dan unsur hara) dengan memanfaatkan tenaga surya sebagai sumber energinya untuk monitoring dan penggunaan sprinkler.

Sensor merupakan elemen kunci dalam smart farming dalam menggumpulkan data secara real time kondisi tanah dan deteksi masalah tanaman, penggunaan pestisida dapat dikurangi, ramah lingkungan.

Dengan adanya data, maka dapat membuat keputusan yang lebih baik. Tantangan yang paling utama agar dapat berkelanjutan aplikasi smart farming adalah ketrampilan dan pengetahuan teknologi digital yang terus kita tingkatkan.

Kegiatan webinar ini dihadiri oleh Prof. Mudatsir (Ketua LPPM USK), Prof. Dr. Tulus, Vor.Dipl.Math., M.Si., Ph.D. (Ketua LPPM USU), Tim Pengabdi PMKI (pengabdian Kepada Masyarakat Kolaborasi Indonesia) USK.

Adapun koordinator Prof. Dr.Ichwana, S.T, M.T, Dr. Dra. Sulastri, M.Si, Dr. Ir. Meilinda, S.T, M.Sc, IPU, ASEAN. Eng, APEC, Dr Ir.Muhibuddin, M.Eng, IPM, ASEAN.Eng, PMKI USU, dengan koordinator Assoc.Prof.Ameilia Zuliyanti Siregar, M.Sc, Ph.D.

Adapun para anggota adalah Prof. Zulkifli Nasution, Dr Meutia Nauly, S.Psi.M.Si, Psikologi, Ir. Netti Herlina Siregar, M.T), dosen Politani Payakumbuh (Dr Wiwik Hardaningsih, S.P, M.P), dosen 24 Univ PTNB, Putri Chandra Ayu Lubis, S.TP, M.Si.

Sedangkan Pesantren Al Kautsar Al Akbar Medan dihadiri Tirodiah Marbun, M.Pd, Dayah Tahfiz Sains Nurul Hikmah Samahani, Dar Maryam, Fajar Hidayah, SMP IT Al-farabi Bilingus School, Daayah Marakaz Al-Ishlah Al Aziziyah, Dinas Pangan, Dinas Pertanian, SMK Saree, Guru Dayah.

Kemudian, dari Tim PMKI USU para komunitas Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Pesantren Kitabina Sayum Sabah, Pesantren Tahfiz, Himpunan Masyarakat Tani Nudantara -Merah Putih (HMTN-MP), SMKN 1 Janto.

Pemateri Webinar Smart Farming dimulai dari Dr Meutia Nauly, S.Psi, M.Si.Psikolog menyampaikan pentingnya motivasi dan pengetahuan dasar santri untuk bertani dan mengembangqkn bakat kewirausahaan dibidang pertanian.

Dilanjutkan pemateri ketua oleh Dr. Ir.Muhibuddin, M.Eng, IPM, ASEAN.Eng tentang pemanfaatan IoT di bidang pertanian dalam bentuk IoT dan energi surya dan matahari.

Selanjutnya, pemateri ketiga, Azsoc.Prof.Ameilia Zuliyanti Siregar, M.Sc, Ph.D tentang Smart Farming, Aplikasi Eco-Enzym, dan IoT Dalam Mengendalikan Hama dan Penyakit Tanaman.Diharapkan hasil webinar akan menumbuhkembangkan motivasi, minat, dan jiwa kewirausahaan santri, komunitas, dan masyarakat di bidang pertanian.

Acara webinar diawali dengan materi, diskusi tentang perkembangan pertanian dan peluang bekerjasama di masa depan, ditutup dengan foto bersama.

“Semoga kegiatan webinqr ini bermanfaat bagi banyak orang dan amanah dengan pekerjaan mulia sumbangsih pemikiran, pengalaman, dan pengabdian kepada masyarakat Sumatera Utara” tutup Ameilia Zuliyanti Siregar, akademisi dan pengabdi dari USU. (id06/rel)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |