Pertina Resmi Dikeluarkan Dari Keanggotaan KOI

3 hours ago 1
Olahraga

22 April 202522 April 2025

Pertina Resmi Dikeluarkan Dari Keanggotaan KOI KETUA Umum KOI Raja Sapta Oktohari (kedua kanan) bersama Wamenpora Taufik Hidayat (kedua kiri) serta Menteri UMKM Maman Abdurrahman (kiri) memberikan keterangan kepada awak media usai acara pembukaan Rapat Anggota 2025 KOI di Jakarta, Selasa (22/4). Antara

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Pertina Resmi Dikeluarkan Dari Keanggotaan KOI

IKLAN

JAKARTA (Waspada): Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari mengumumkan organisasi Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) resmi dikeluarkan dari keanggotaan KOI sebagai tindak lanjut kebijakan baru International Olympic Committee (IOC).

“Kami menyampaikan dengan berat hati bahwa Pertina telah dikeluarkan dari keanggotaan KOI berdasarkan keputusan mutlak dari IOC yang disampaikan secara tertulis maupun secara langsung,” kata Raja Sapta Oktohari kepada awak media seusai acara pembukaan Rapat Anggota 2025 Komite Olimpiade Indonesia di Jakarta, Selasa (22/4).

Ia menjelaskan, pihak IOC telah memutuskan untuk tidak lagi berafiliasi dengan International Boxing Association (IBA) dan digantikan dengan World Boxing.

Dengan adanya keputusan itu, maka semua National Olympic Committee (NOC) di seluruh dunia sebagai perpanjangan tangan IOC wajib melepaskan afiliasi dengan asosiasi dengan cabang olahraga tinju seperti Pertina di Indonesia.

Oktohari mengatakan, pihaknya telah menyampaikan keputusan tersebut kepada pengurus Pertina, bahkan sejak September 2024 terkait dinamika dalam konstalasi olahraga tinju dunia. “Kita akan melihat afiliasi baru terhadap organisasi tinju baru yang namanya World Boxing. Itu berlaku secara mutlak oleh IOC,” katanya.

Ia menjelaskan, dengan dikeluarkan dari keanggotaan, maka Pertina tidak bisa lagi mengirimkan atlet untuk mengikuti kejuaraan internasional. Semua urusan yang berkaitan dengan tinju Indonesia, kata dia, untuk sementara akan diurus melalui KOI.

Oktohari mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan stakeholder utama yaitu Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk mengurus pemilihan dan pemberangkatan atlet ke kejuaraan-kejuaraan.

Ia menyebutkan beberapa kejuaraan yang akan dihadapi ke depan seperti SEA Games, Asian Youth Games, Asian Games, sehingga pihaknya akan berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk memberikan solusi terbaik agar para petinju di Tanah Air tetap bisa bertanding di ajang-ajang multievent.

Menanggapi pertanyaan seputar kemungkinan ada pembentukan cabang olahraga tinju baru di Indonesia, Oktohari menjelaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan IOC untuk langkah-langkah ke depan.

“Tentu kita harus mencari solusi terbaik supaya tinju Indonesia atau federasi yang nanti menanganinya bisa dikenal dan diperbolehkan oleh IOC,” katanya.

Jangan Korbankan Atlet

Sementara itu, Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Taufik Hidayat menginginkan agar para atlet tinju di Tanah Air tidak dikorbankan menyusul keputusan dikeluarkannya Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) dari keanggotaan Komite Olimpiade Indonesia (KOI). “Ini jangan sampai merugikan atlet, kasihan kalau enggak ada wadahnya,” kata Taufik Hidayat.

Taufik mengatakan, keputusan tersebut merupakan informasi baru yang diketahui pihaknya sehingga pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan KOI. Menurut dia, perlu ada tindakan cepat untuk memastikan agar para petinju di Tanah Air tetap memiliki wadah untuk berlatih dan bertanding.

“Jadi nanti mungkin dengan Pertina atau apa pun (organisasi cabang olahraga baru), kami akan konsolidasi,” katanya.

Taufik mengatakan, pada prinsipnya, Kemenpora akan mendukung langka terbaik dengan memprioritaskan nasib para atlet. Kemenpora, kata dia, akan memikirkan lagi target waktu untuk pembentukan asosiasi termasuk latihan dan pertandingan atlet untuk persiapan menghadapi kejuaraan-kejuaraan ke depan. “Pokoknya jangan sampai atlet terbengkalai. Jadi (langkah yang diambil selanjutnya) harus cepat,” katanya. (m18/ant)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |