Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo melihat permintaan kredit perbankan belum merata. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan kredit perbankan di Tanah Air.
Pada Juli 2025, suku bunga kredit bank tercatat tumbuh di bawah double digit, yakni 9,16%. Besaran ini masih relatif sama dengan bulan sebelumnya.
"Masalahnya tentu saja permintaan untuk kredit belum merata ke berbagai sektor. Permintaan kredit lebih tertumpu pada ekspor berorientasi ekspor, kemudian beberapa sektor yang permintaan domestik sebagai dari industri transportasi, jasa maupun sektor-sektor seperti pertanian," kata Perry dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV, Selasa (2/9/2025).
Oleh karena itu, BI mengatakan pihaknya bersama KSSK dan OJK terus mendorong pertumbuhan kredit berlanjut. Dari sisi moneter, BI telah menurunkan suku bunga. Menurutnya, BI pun telah melakukan diskusi dengan perbankan agar mendorong appetite perbankan menyalurkan kredit.
"Dari sisi bank kami terus tingkatkan likuiditas di bank lebih memadai dari AL/DPK yang tinggi 27%, kami terus turunkan suku bunga juga demikian juga kami adakan diskusi dengan perbankan appetite untuk bank salurkan kredit itu masih tinggi," kata Perry.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: "Titah" Bos BI: Suku Bunga Kredit Harus Turun Demi Ekonomi