Perang India-Pakistan Pecah! Ini Perbandingan Nuklir Kedua Negara

15 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang antara India dan Pakistan akhirnya pecah. Dua negara dengan kekuatan nuklir tersebut telah saling melancarkan serangan.

Angkatan Darat India pada hari Rabu merilis komentar publik pertamanya dengan mengatakan bahwa keadilan telah ditegakan terhadap pihak yang bertanggung jawab atas serangan Pahalgam, Kashmir, beberapa hari lalu.

"Keadilan Ditegakkan. Jai Hind! (Kemenangan untuk India)," tulis Angkatan Darat India pada X dalam pernyataan singkat.

Dengan menyebutnya "Operasi Sindoor", Kementerian Pertahanan India mengatakan serangan itu dilancarkan pada Rabu pagi buta waktu setempat. Mereka mengaku menghantam infrastruktur yang menjadi tempat serangan teroris terhadap India direncanakan dan diarahkan.

"Tindakan kami terfokus, terukur, dan tidak bersifat eskalatif. Tidak ada fasilitas militer Pakistan yang menjadi sasaran. India telah menunjukkan pengendalian diri yang cukup besar dalam pemilihan target dan metode eksekusi," katanya dalam sebuah pernyataan.

Seorang sumber militer Pakistan mengatakan kepada CNN bahwa secara garis besar, serangan India menghantam lima lokasi di Pakistan dan Kashmir yang dikelola Pakistan. Lokasi tersebut adalah Kotli, Ahmadpur Timur, Muzaffarabad, Bagh, dan Muridke.

Di sisi lain, militer Pakistan mengklaim telah menembak jatuh pesawat tempur Angkatan Udara India.

Juru Bicara Militer Pakistan, Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry, mengatakan sejauh ini ada 2 jet tempur India yang ditembak jatuh. Namun belum ada informasi secara rinci jenis pesawat dan kondisi dua jet tempur itu.

"Ada dua pesawat Angkatan Udara India yang dikonfirmasi telah ditembak jatuh. Lokasi pertempuran adalah di sekitar Bhatinda dan Akhnoor. Ada pertempuran yang sedang berlangsung antara kedua angkatan udara," katanya.

"Ada laporan lain tentang berbagai kerusakan yang ditimbulkan oleh pasukan Pakistan, baik di darat maupun udara. Namun, saya dapat mengonfirmasi setidaknya dua pesawat Angkatan Udara India telah ditembak jatuh," tambahnya.

Nuklir India Vs Pakistan

Hingga saat ini, baik Pakistan dan India diketahui memiliki hulu ledak nuklir. Menurut Arms Control Center, India menjadi negara berkekuatan nuklir pada tahun 1974, dan Pakistan menjadi negara berkekuatan nuklir pada tahun 1998. Tidak ada satu pun negara yang menggunakan senjata nuklir dalam konflik, tetapi banyak ahli khawatir bahwa krisis yang sedang berlangsung dapat meningkat melampaui penggunaan senjata konvensional.

India memiliki sekitar 164 hulu ledak nuklir, dan memiliki kemampuan nuklir berbasis darat, laut, dan udara. Negara tersebut telah mendeklarasikan kebijakan "No First Use", yang berarti mereka telah bersumpah untuk tidak pernah menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu dalam suatu konflik. Namun, pada Agustus 2019, India mengatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan kembali kebijakan ini.

Sementara itu, Pakistan memiliki sekitar 170 hulu ledak. Jumlah ini melebihi proyeksi yang dibuat oleh Badan Intelijen Pertahanan AS pada tahun 1999 bahwa Pakistan akan memiliki 60-80 hulu ledak pada tahun 2020. Jika tren pertumbuhan saat ini berlanjut, persenjataan Pakistan dapat tumbuh menjadi 220 hingga 250 hulu ledak pada tahun 2025. Pakistan menyimpan hulu ledak nuklirnya secara terpisah dari rudalnya dan hanya akan merakit satu jika akan digunakan.

Tidak seperti India, Pakistan belum mendeklarasikan kebijakan "No First Use", dan sebaliknya telah memilih untuk menekankan medan perang yang lebih kecil atau senjata nuklir "taktis" sebagai lawan dari pasukan konvensional India yang lebih besar dan lebih unggul.

"Bahkan pertukaran nuklir kecil antara India dan Pakistan dapat membunuh 20 juta orang dalam seminggu. Jika musim dingin nuklir dipicu, hampir 2 miliar orang di negara berkembang akan berisiko mati karena kelaparan," kata Arms Control Center.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Tensi dengan Pakistan Meningkat, India Gelar Latihan Militer

Next Article Pakistan Terancam 'Malapetaka', India Setop Pasokan Air

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |