Pemkab Sibuk Sendiri, Rakyat Pidie Merintih

4 hours ago 2

SIGLI (Waspada) : Warga Pidie kesulitan menghidupi keluarga akibat kondisi ekonomi yang semakin parah. Mereka berharap Pemkab Pidie memiliki inovasi untuk meningkat ekonomi masyarakat.

“Pemerintah jangan sibuk dengan urusan sendiri. Begitupun Dewan jangan sibuk nongkrong di warung warung kopi, dari pagi sampai malam. Ayo bekerja untuk kesejahteraan rakyat,” kata Usman, 40, salah satu warga Pidie.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Pemkab Sibuk Sendiri, Rakyat Pidie Merintih

IKLAN

Usman menuturkan, Pemkab Pidie sekarang harus bekerja keras meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Rakyat kata Usman tidak butuh afirmasi dari pemerintah, yaitu bantuan.

Tetapi yang diinginkan adalah usaha usaha milik mereka dapat berkembang dan menghasilkan. Dia menilai, Pemkab Pidie sekarang terkesan kurang bersemangat bekerja karena adanya efisiensi anggaran oleh pemerintah pusat.

Usman mengaku sebagai seorang pedagang kacang keliling mengaku gelisah karena pemerintah daerah itu saat ini masih sibuk dengan urusannya masing-masing, sehingga lupa dengan kewajibannya memberikan perhatian kesejahteraan dan keadilan sosial bagi rakyatnya.

“Mestinya Pemkab Pidie memikirkan rakyat yang susah agar tidak kesusahan. Tetapi sekarang mereka pada sibuk-sibuk sendiri. Ada yang sibuk mikirin hilang jabatan lah dan macam-macam,” katanya.

Harusnya, kata dia, Pemkab Pidiedan juga para anggota dewan lebih fokus bekerja memperhatikan rakyat kecil yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi dan hidup.

Dia berharap Pemkab Pidie di bawah pimpinan Bupati Pidie Sarjani Abdullah yang baru dilantik mampu membuat kebijakan yang pro terhadap rakyat kecil.

“Kami tidak butuh bantuan material. Tetapi yang kami mohon adalah tolok ukur buat kebijakan dan proggram yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, agar usaha-usaha yang kami rintis ini bisa maju. Jangan kasih ikan ke kami, tetapi kasihlah kail agar kami bisa mendapat ikan yang banyak,” begitu kata Usman.

Menurut dia, sejatinya banyak regulasi dan kebijakan pemerintah yang seringkali menomorduakan rakyat, meskipun saat ini menurutnya ada banyak kebijakan pemerintah yang dirasakan langsung oleh rakyat di bawah.

Padahal, Usman mengaku menaruh harapan besar kepada Bupati Pidie pasangan Sarjani Abdullah – Alzaizi agar dapat berinovasi dalam kebijakan dapat meningkatkan ekonomi rakyat.

Usman yang sehari-hari berjualan kacang dan beberapa jenis makanan ringan home industri, menjajakan barang dagangannya  dengan berkeliling dari warung ke warung.

Usman mengaku mengalami masalah perekonomian dan penghasilannya. Kadang kurang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Karena itu, selain berjualan ia juga berupaya mencukupi kebutuhan hidup dari hasil menerima orderan mengolah tanah sawah.

Begitu pula dengan Usein, 39, yang berprofesi sebagai nelayan di Sigli, mengatakan pemerintah hingga kini belum bisa mengatasi kesenjangan ekonomi masyarakat.

Ia berharap, pemerintah dapat memberikan perhatian yang lebih kepada rakyat kecil. Usein menyatakan, saat ini banyak kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro terhadap rakyat dan justru sebaliknya.

“Kalau bisa harga beras distabilkan, harga-harga pupuk dimurahkan, obat-obatan jangan terlalu mahal. BBM juga kemahalan, soalnya BBM naik belum tentu gaji naik,” keluhnya.

Sebagai nelayan, Usein merasa khawatir terhadap keberlangsungan kariernya. Sebab hasil tangkapan ikan dari melaut tidak menentu, sedangkan kebutuhan hidup jalan terus. Menurutnya, beberapa rekan sesama profesinya harus berhenti melaut karena tidak mampu membeli BBM, sementara hutangnya terus menumpuk di kios.

Rahmi, 32, seorang ibu rumah tangga menyoroti akhlak dan moral para pemangku kekuasaan di negeri ini, apalagi saat diuji dengan uang. Menurutnya, uang bisa mengubah karakter seseorang apalagi kalau cara memperolehnya tidak melalui kerja keras.

“Karena sebenarnya yang kerja di pemerintahan itu (banyak) mental miskin, makanya dikasih kerja enak masih kurang enak karena mereka memandang segalanya dari sisi harta,” tukasnya.

Senada disampaikan Nur Salamah, penjual pisang goreng dan jajanan tradisional, ia merasa skeptis dengan pemerintah. Menurutnya, pemerintah belum hadir dan membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat kecil.(b06)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |