Pemkab Madina Dan TNI Kolaborasi Pembangunan

7 Agustus 20257 Agustus 2025

MADINA (Waspada.id): Rencana pembangunan jalan penghubung Desa Siobon Jae – Sopo Batu hari ini, Kamis, (07/08) ditinjau pihak Pemkab Madina guna mempersiapkan kematangan pengerjaan nantinya, Dalam hal ini Bupati H. Saipullah Nasution turun langsung kelokasi didampingi Dandim 0212/Tapanuli Selatan Letkol Arm Delli Yudha Adi Nurcahyo, Pj. Sekda M. Sahnan Pasaribu, serta beberapa OPD.

Dalam kesempatan ini, Bupati menjelaskan jika proses awal nantinya terlebih dahulu melakukan pembukaan dan pelebaran jalan yang dalam hal ini nantinya akan bekerja sama dengan pihak TNI.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Bupati mengatakan langkah pertama dalam upaya pembangunan jalan ini adalah pembukaan akses dan pelebaran jalan sepanjang 2,5 KM. Pekerjaan dimulai sebelum 17 Agustus 2025 atau sebelum peringatan Hari Ulang Tahun ke- 80 Republik Indonesia.

Selanjutnya, Bupati pun menargetkan jika nanti jalan ini bisa dilalui kendaraan roda empat sehingga anak-anak di Desa Sopobatu lebih mudah menjangkau sekolah dan memudahkan masyarakat yang hendak berobat atau pun membawa hasil panen ke kota Panyabungan.

“Pekerjaan ini tentu belum bisa dilanjutkan sampai dengan pengaspalan, tapi paling tidak nanti sudah bisa dilewati akses kendaraan yang lebih besar dari sepeda motor,” ucapnya.

Sementara itu, Dandim Letkol Delli menerangkan, keterlibatan TNI dalam pembukaan dan pelebaran jalan ini merupakan bagian dari program Karya Bakti TNI. Dia mengatakan personel yang terlibat nantinya akan diutamakan prajurit yang bertugas di Bumi Gordang Sambilan.

Lebih lanjut, Dandim mengungkapkan pihaknya yang akan bekerja dilokasi, Sementara Pemkab Madina memberikan dukungan anggaran selama pekerjaan berlangsung.

Lebih lanjut, Kadis PUPR Madina Elpi Yanti Harahap menerangkan, Pemkab Madina sejatinya memiliki dua pilihan dalam pembangunan jalan menuju Desa Sopobatu. Pertama, melalui Desa Sigalapang Julu dengan panjang sekitar tujuh kilometer, Kedua via Desa Siobon Jae dengan panjang 2,5 kilometer.

“Kami memilih jalur ini bukan karena jarak yang lebih dekat, tetapi lebih kepada pelepasan lahan yang telah rampung. Kalau dari Desa Sigalapang Julu masih ada yang belum selesai pembebasan lahannya, sementara di sini semua surat-surat sudah kami miliki, termasuk izin-izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” pungkas Elpi. (id54)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.