
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
JAKARTA (Waspada.id): Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan pentingnya sinergi antara pemenuhan gizi dan perlindungan lingkungan.
Menurut Hanif, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus berjalan seiring dengan upaya menjaga kelestarian lingkungan agar manfaatnya berkelanjutan.
“Dua hal pokok yang harus kita tangani adalah sampah padat dan limbah domestik. Potensi sampah dari layanan ribuan orang per hari bisa sangat besar, sehingga pengelolaannya harus benar agar tidak menjadi beban lingkungan,” kata Hanif saat meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda di Denpasar, Bali, Sabtu (13/9/2025).
Saat ini, SPPG Polda mampu menyediakan 3.577 porsi makanan setiap hari bagi sembilan penerima manfaat, mulai dari posyandu hingga sekolah menengah atas.
Program yang dikelola Yayasan Kemala Bhayangkari itu sudah menerapkan langkah ramah lingkungan, seperti penggunaan wadah makanan guna ulang, pembatasan plastik sekali pakai, serta pengurangan menu yang berpotensi menghasilkan sampah organik.
Hanif juga mengingatkan pentingnya menjaga kualitas lingkungan Bali sebagai wajah Indonesia di mata dunia.
“Konversi lahan wajib disudahi. Bali harus kita jaga sebaik-baiknya. Program gizi seperti MBG ini akan semakin kuat bila berjalan seiring dengan perlindungan lingkungan dan praktik ekonomi sirkular,” ujarnya.
Dengan pendekatan ini, program MBG tidak hanya meningkatkan kesehatan masyarakat, tetapi juga memberi solusi nyata dalam pengelolaan sampah, penguatan ekonomi lokal, dan pelestarian lingkungan.
“Kami berharap sinergi gizi dan lingkungan ini dapat menjadi model pembangunan berkelanjutan sesuai agenda nasional,” tukas Menteri LH/Kepala BPLH Hanif Faisol. (Id10).
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.