Menag Sesalkan Pembubaran Rumah Doa di Padang, Siapkan Langkah Cepat dan Kurikulum Cinta

1 month ago 18
Nusantara

Menag Sesalkan Pembubaran Rumah Doa di Padang, Siapkan Langkah Cepat dan Kurikulum Cinta Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

JAKARTA (Waspada.id): Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan keprihatinannya atas pembubaran kegiatan ibadah di rumah doa milik Jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Kota Padang, Sumatera Barat. Ia menegaskan pentingnya menjadikan peristiwa tersebut sebagai kejadian terakhir.

Kementerian Agama tengah menyiapkan dua solusi pendekatan,  jangka pendek dan solusi jangka panjang.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“Kami sedang mencari data ya. Saya akan secepatnya mengirim tim ke Padang. Saya berharap itu adalah peristiwa terakhir yang terjadi di Indonesia. Kesalahpahaman semacam ini harus dihentikan,” kata Nasaruddin dalam pernyataan pers di Jakarta, Rabu (30/7/2025).

Menag mengaku telah berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat dan menyampaikan bahwa tim khusus akan segera diberangkatkan untuk merespons langsung situasi di lapangan.

“Saya mendengar situasinya sudah terkendali oleh pihak aparat dan rekan-rekan di daerah. Tapi apapun itu, kejadian ini menjadi pencitraan negatif bangsa kita. Saya pribadi sangat menyesalkan,” tambahnya.

Sebagai solusi jangka panjang, Kementerian Agama akan memperkenalkan kurikulum cinta untuk diterapkan di lingkungan pendidikan. Kurikulum ini ditujukan untuk membangun budaya saling pengertian, memperkuat toleransi, dan mengikis prasangka antar kelompok masyarakat.

“Kalau seperti ini kejadiannya berulang, jangan-jangan nanti akan terjadi lagi. Maka kami mencoba pendekatan baru lewat kurikulum cinta. Ini adalah cara untuk menghilangkan segala bentuk kecurigaan dan kesalahpahaman satu sama lain,” jelas Menag.

Sebelumnya, pada 27 Juli 2025, sekelompok warga membubarkan ibadah di rumah doa GKSI yang berlokasi di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Insiden itu menyebabkan kepanikan di kalangan jemaat, termasuk anak-anak, serta aksi perusakan fasilitas oleh massa.
Video yang beredar menunjukkan puluhan orang mendatangi rumah doa sambil membawa kayu. Beberapa jemaat keluar dari rumah ibadah, sementara sebagian massa merusak kursi dan kaca jendela.

Pihak kepolisian telah menangkap sembilan orang yang diduga terlibat dalam pembubaran tersebut berdasarkan rekaman video di lokasi kejadian.

“Yang sudah kami amankan sembilan orang, dan kemungkinan akan berkembang. Mereka ini sesuai dengan yang terlihat di video,” ujar Wakapolda Sumatera Barat, Brigjen Solihin.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |