Lintasi Alur Sungai PDAM Subulussalam, Disesalkan

3 weeks ago 14
Aceh

29 Agustus 202529 Agustus 2025

Lintasi Alur Sungai PDAM Subulussalam, Disesalkan PENAMPAKAN unit colt diesel parkir di antara lintasan alur sungai, sisi kanan Intake PDAM. Foto diambil, Rabu (27/8). (Waspada.id/Khairul Boangmanalu)

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

SUBULUSSALAM (Waspada.id): Melintasi alur sungai pasokan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Desa Jontor, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam oleh PT Laot Bangko (LB) disesalkan warga.

SEPEDA motor seberangi alur sungai, sisi kiri Intake PDAM dengan latar simpang dua, Pos PT LB (kanan) dan jalan menuju SKPC (kiri). Foto diambil, Rabu (27/8). Waspada.id/Khairul Boangmanalu

Pasalnya, pasca konflik PT LB dengan warga pemilik lahan kebun sawit yang bersentuhan langsung dengan PT LB di beberapa desa Kecamatan Penanggalan beberapa bulan lalu berujung pemalangan jalan di Desa Penuntungan/SKPC, ditengarai aliran sungai PDAM dijadikan lintasan kendaraan antarkebun – kantor PT LB.

“Sejak ada pemalangan jalan di SKPC, satu-satunya jalan lintas antarkebun dengan kantor PT dimanfaatkan alur sungai PDAM menjadi lintasan,” terang Syahril T, bekas ketua salah satu LSM dan pernah menjadi anggota DPRK Subulussalam saat turun ke lokasi bersama Waspada.id, Rabu (27/8).

Dirinya sangat menyesalkan hal itu dan berharap pemerintah, pihak PDAM mengambil langkah cepat, hentikan tindakan itu. “Gak wajar, alur sungai jadi sasaran, konsumen PAM menjadi korban,” sesal Syahril, diamini sejumlah warga.

Pantauan Waspada.id di lokasi, kendaraan PT jenis Colt Diesel gagal mwlintasi sungai dan memilih mundur sekira 15 meter karena ada warga berada di lokasi Intake PDAM. Kata warga, kendaraan itu akan melintas ketika warga tidak ada di lokasi itu.

MOBIL hendak menyeberangi alur sungai di alur sungai, sisi kanan Intek PDAM Jontor. (Waspada.id/Ist)

Seorang pekerja PDAM mengaku jika beberapa pekan lalu melihat langsung kendaraan PT gagal atau tunda lintas karena dirinya berada di sana.

Sejumlah warga, konsumen PDAM mengatakan, kendaraan melintasi alur sungai itu berefek buruk kepada kualitas air ke rumah warga. Waspada.id dapat kiriman foto air di rumah warga yang keruh.

Kata sumber lain, sebelum jalan di SKPC dipalang warga, sungai itu bukan lintasan armada roda empat. Namun parit gajah yang sudah dibuat di sana ditimbun kembali.

Warga sangat berharap, pihak PDAM dan pemerintah serius merespon keluhan warga, PT LB diarahkan cari jalan alternatif, tidak memanfaatkan alur sungai yang merugikan masyarakat.

Terkait pemalangan di SKPC, dilakukan, Juli 2025. “Penutupan oleh warga akibat parit gajah merugikan, banyak warga terdampak, lahan dan tanaman rusak akibat kerukan”, pesan WA Nurahmad.

TITIK jalan lintas ke areal PT LB yang ditutup warga, Juli lalu. (Waspada.id/Ist)

Anggota DPRK Dapil Kecamatan Penanggalan, Ardhianto Ujung (PA), Muhammad Adhie Putra (PKS) dan Pukak Fajri (Hanura) diminta komentarnya terkait masalah ini belum merespon.

Ardhianto dan Adhie mengaku sedang berada di Banda Aceh. “Insya Allah pulang ke Subulussalam, kita liat dulu lokasi,” pesan Adhie.

Manajer PT LB, Asnadi yang hendak dikonfirmasi soal jalan alternatif selain melintasi alur sungai di lokasi Intake PDAM Jontor melalui WA-nya, Jumat (29/8), belum berhasil.

Diketahui, sengketa PT LB – masyarakat sudah berlarut dan upaya mediasi sejumlah pihak nyaris belum berhasil. (Baca: Waspada.id, Haji Uma Diharap Selesaikan Konflik Warga – PT Laot Bangko, 5 Juni 2025 dan 25 Juli Sengketa Lahan Warga – PT Laot Bangko, DPRK Gelar RDP). (id90)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |