Komdigi Beberkan Internet Murah 100 Mbps Harga Rp100 Ribu, Ini Caranya

2 weeks ago 12

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Komunikasi dan Digital berencana melelang frekuensi 1,4 GHz untuk layanan broadband wireless access (BWA). Langkah ini disebut adalah awal dari upaya merealisasikan akses internet 100 Mbps dengan harga terjangkau di RI.

Direktur Strategi dan Kebijakan Infrastruktur Digital Komdigi Denny Setiawan membeberkan cara Komdigi memanfaatkan frekuensi 1,4 GHz untuk meningkatkan kecepatan internet RI.

"Konsepnya adalah belajar dari pengalaman lalu, adalah kita ingin fiberized tower [menara yang dilengkapi kabel fiber optik]. Tower itu harus fiberized," jelasnya dalam acara Tech and Telco Summit 2024, Jumat (21/2/2025).

Dia menjelaskan dalam implementasi layanan BWA yang terdahulu, pemerintah tidak mewajibkan penyelenggara membangun kabel fiber optik. Kini, perusahaan yang mau menyediakan layanan BWA harus memiliki infrastruktur kabel fiber optik.

Kemudian, Komdigi juga mewajibkan frekuensi digunakan bersama-sama dalam konsep open access. Konsep tersebut juga berlaku untuk infrastruktur kabel fiber optik.

Model ini, menurut Denny, memastikan pembangunan infrastruktur internet dengan kapasitas sebesar-besarnya sebagai "pembuka jalan."

"Jadi, ini adalah, kalau istilah kemacetan itu voorijder [mobil polisi pengawal di jalan raya]. Setelah ini sudah dapat, sampai dalam kecamatan. Nah itu pun teman-teman mobile juga bisa memanfaatkan. Jadi, tadi 5G enggak rasa 2G lagi," katanya.

Denny memastikan bahwa lelang frekuensi 1,4 GHz baru awal dari rencana Komdigi menambah frekuensi yang tersedia untuk akses internet. Dalam waktu dekat, Komdigi juga akan membuka frekuensi 2,6 GHz, 3,5 GHz, dan 700 MHz.

"Jadi tetap yakin, semangat. Kita satu per satu, naik satu-satu. Kita kalahkan Laos kalau yang 1,4 GHz. Nanti 2,6; 3,5; 700; kita kalahkan Malaysia," kata Denny.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pemerintah Dorong Industri Manufaktur RI Produksi Perangkat 5G

Next Article Cek 8 Perusahaan yang Dulu Pegang Izin BWA, Ada Bolt dan IM2

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |