
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
TANAH KARO (Waspada.id): Dua pekerja ladang sebagai sopir dan kernet traktor, dikejutkan dengan kemunculan seekor Harimau Sumatera di areal Perladangan Lau Keruas, Rabu (27/8) sore sekira pukul 17.00 WIB.
Keduanya bernama Hermanto Sembiring, 50 sopir dan rekannya Bahtiar Sembiring, 30 kernet penduduk Desa. Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh. Keduanya saat itu tengah bekerja di ladang untuk menggemburkan tanah. Saat itu, keduanya melihat dari kejauhan sekitar jarak antar 70- 80 meter, seekor harimau berkeliaran di ladang tempat mereka yang sedang dikerjakan.
Merasa khawatir, keduanya segera menghentikan aktivitas dan melaporkan temuan itu kepada Kepala Desa. Rih Tengah.
Menyikapi laporan tersebut, Kepala Desa. Rih Tengah Sarianna br Karo segera berkoordinasi dengan Camat Kutabuluh, Polsek Kutabuluh dan Koramil 05/Payung.
Selanjutnya perangkat kecamatan segera melaporkan temuan tersebut ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara. Menindaklanjuti laporan dari perangkat kecamatan. Tim gabungan BKSDA bersama-sama perangkat kecamatan, kemudian turun ke lokasi untuk melakukan penanganan.

“BKSDA bersama petugas melakukan penghalauan menggunakan marcon standar agar satwa tersebut kembali ke habitatnya. Selain itu, dipasang pula kamera pemantau untuk memonitor pergerakan harimau,” kata Kapolres Tanah Karo AKBP Eko Yulianto, SH SIK MM M.Tr. Opsla, melalui Kapolsek Kutabuluh, AKP Poltak Hamonangan SH kepada Waspada.id, Jumat (29/8).
Kapolsek Kutabuluh menegaskan, pihaknya terus berkoordinasi dengan BKSDA dan instansi terkait untuk memastikan keselamatan warga sekitar, sekaligus menjaga kelestarian satwa dilindungi tersebut agar bisa kembali ke dalam hutan dan jangan sampai kembali ke pemukiman warga sekitar.
“Kami mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan lebih berhati hati dalam beraktivitas di ladang. Jangan pernah mencoba menangkap, menjerat, apalagi membunuh harimau tersebut karena merupakan satwa yang dilindungi oleh negara,” tegas Poltak melanjutkan arahan Kapolres T.Karo.
Ia juga mengingatkan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga keseimbangan ekosistem. “Jika ada warga yang kembali melihat atau menemukan jejak harimau, segera laporkan kepada petugas desa atau pihak kepolisian untuk ditindak lanjuti,” harapnya
Adanya sinergi antara Polri, TNI, pemerintah kecamatan, desa, serta BKSDA, diharapkan konflik antara manusia dan satwa dapat dicegah sehingga keamanan warga terjamin dan kelestarian Harimau Sumatera tetap terjaga. (id35)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.