
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
JAKARTA (Waspada.id): Kementerian Kesehatan mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus cacingan yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menegaskan anak-anak usia prasekolah merupakan kelompok paling rentan terinfeksi cacing, khususnya di daerah tropis.
“Cacingan dapat menimbulkan gangguan gizi serius yang berdampak pada pertumbuhan fisik, kecerdasan, hingga daya tahan tubuh anak. Karena itu, pencegahan harus dilakukan sejak dini dengan perilaku hidup bersih dan sehat,” ujar Aji di Jakarta, Rabu (20/8/2025).
Kemenkes mencatat tiga jenis cacing yang paling banyak ditemukan di Indonesia adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura), serta cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus). Ketiganya termasuk kelompok Soil Transmitted Helminths (STH), yaitu cacing yang siklus hidupnya memerlukan tanah untuk berkembang biak.
Menurut Aji, kasus cacingan juga baru ditemukan pada seorang anak di Kabupaten Sukabumi yang terinfeksi cacing gelang atau Ascaris lumbricoides. Cacing gelang parasit berukuran besar dari genus Ascaris ini merupakan cacing parasit yang paling umum pada manusia. Diperkirakan 807 juta–1,2 miliar orang terinfeksi Ascaris lumbricoides di seluruh dunia.
Jenis cacing ini dapat tumbuh hingga 35 sentimeter dan dalam kasus tertentu menyebabkan gejala pneumonia dengan batuk berkepanjangan, pilek, hingga sesak napas.
Sebagai upaya pencegahan, Kemenkes mengimbau masyarakat untuk membiasakan perilaku hidup bersih, di antaranya buang air besar di jamban, rajin mencuci tangan pada lima waktu penting, memakai alas kaki, memotong kuku, serta mengonsumsi makanan yang bersih dan matang.
“Jika ada gejala cacingan segera berobat ke puskesmas. Pemerintah sudah menyiapkan obat cacing Albendazol secara gratis, yang diberikan rutin dua kali setahun untuk anak usia 1–12 tahun,” jelas Aji.
Selain itu, pemerintah daerah bersama puskesmas juga telah melakukan sejumlah langkah pencegahan, seperti pemberian obat pencegahan massal, penyelidikan epidemiologi, serta pemberian makanan tambahan bagi anak dengan gizi kurang.
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.