
JAKARTA (Waspada): Kementerian Agama (Kemenag) memberangkatkan 323 petugas haji untuk daerah kerja (Daker) Madinah dan Bandara serta 66 tenaga kesehatan.
“Petugas haji gelombang pertama terbaik akan diberangkatkan hari ini dan melayani 221 ribu orang calon jemaah haji asal Indonesia. Berikan layanan terbaik karena petugas haji membawa identitas bangsa maupun institusinya,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief pada acara pemberangkatan petugas haji 2025.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Menurutnya, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pemerintah Arab Saudi dan Indonesia bisa mendapatkan kuota petugas sesuai dengan tahun sebelumnya.
“Tugas kita melayani dan pemimpin di grup masing bisa membimbing anggotanya dan melayani jamaah haji. Jaga nama baik Indonesa, bertugas secara profesional dan bertanggung jawab,” paparnya.
Dirinya berharap petugas haji bisa menjalankan tugas dengan baik dan maksimal.
“Jamaah asal Indonesia kloter pertama mulai 2 mei siap disambut di Madinah. Untuk tim advance 2 hari yang lalu sudah berangkat ke Arab Saudi untuk memastikan akomodasi di sana,” ujarnya.
Hilman menambahkan, petugas Haji akan bertugas di bandara dan daker Madinah. “Mereka harus memastikan semua sudah siap dan mengarahkan jemaah haji, setiap hari ada 19 kloter yang datang. Kemudian mereka akan bergerak ke makah dan selama 2 minggu ke depan intensitas akan tinggi. Petugas harus utamakan kondisi jamaah,” tegasnya.
Sebelumnya, Direktur Bina Haji Kementerian Agama Musta’in Ahmad menekankan kembali pesan Menteri Agama Nazaruddin Umar pada para petugas haji yang Senin (28/4) akan sebagian diberangkatkan ke Arab Saudi.
Dikatakan, Menag berpesan agar petugas menjunjung tinggi kedisiplinan. Namun kedisiplinan petugaa tersebut tidak boleh merubah jadi angker. Petugas justru harus selalu tersenyum.
“Dalam kesempatan ini saya sampaikan kembali pesan Bapak Menteri bahwa petugas harus selalu tersenyum sepahit apapun kondisinya atau seperti apapun sikap jamaah pada petugas, ” kata Musta’in, Minggu (27/4).
Petugas haji diminta menanggalkan semua identitas, atribut personal seperti jabatan, pangkat, serta ego saat menjalankan tugasnya. Mereka juga diminta memahami garis komando. Mereka harus memahami alur garis komando dari mulai Amirul Haj yang dipegang oleh Menag hingga ke bawahnya.
“Kenali komandan dan atasan anda. Hanya jalur komando ini yang diberi kewenangan untuk memberi perintah, meskipun mungkin yang menerima perintah diluar sana jabatannya lebih tinggi. Semua petugas harus bisa mengikuti jalur komando,” papar Must’ain.
Seperti diketahui, setelah menerima pembekalan, Minggu (27/4) malam, para petugas bersama sama berdoa untuk kelancaran selama bertugas dipimpin oleh Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Prof Dr Aswadi Syuhada. (m33)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.