KAPOLRES Lhokseumawe, AKBP Dr. Ahzan, SH.,S.I.K.,M.S.M., M.H, Rabu (7/5) pukul 11.00 bersama dengan Kasat Binmas, Iptu Faisal, SH datang memenuhi undangan Pimpinan Dayah Qari Hafiz (QAHA) Ukhwatul Quran Kota Lhokseumawe, Waled Jamal, yang beralamat di Jalan Bangdes, Gampong Teumpok Tengoh, Kecamatan Banda Sakti.
Sampai di Dayah QAHA, orang nomor satu di Mapolres Lhokseumawe itu disambut dengan kalungan syal oleh Waled Jamal sebagai tanda tamu kehormatan. Kemudian dipersilakan duduk di atas kasur yang sudah lebih dulu disiapkan. Pasalnya, Waled Jamal bersama dengan seluruh panitia pembangunan dayah berkeinginan untuk menepungtawari AKBP Ahzan sebagai kapolres yang baru menggantikan AKBP Henki Ismanto.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Setelah duduk di atas kasur, MC, Ustadz Kasim, mempersilakan Ulama Kharismatik Aceh yang juga pembina Dayah QAHA Ukhwatul Quran, Waled Lapang, untuk menepungtawari pimpinan kepolisian di bekas kota petro dolar itu.
Pada kesempatan itu, Waled Lapang dengan membaca Basmallah, selawat nabi, dan doa selamat, melakukan penyiraman dan penaburan padi campur beras. Hal ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan harapan masyarakat Kota Lhokseumawe untuk mendapatkan keberkahan dan keselamatan dalam segala aspek kehidupan.
Setelah Waled Lapang membaca doa dan berselawat, Ustadz Qasiem, mempersilakan kepala Ddsun setempat untuk memberikan kata sambutan. Dalam sambutannya, Kadus menyampaikan selamat datang kepada Kapolres. Dia juga melaporkan, kehadiran Dayah QAHA merupakan sesuatu yang didambakan oleh warga Gampong Teumpok Tengoh dan bahkan dilaporkan, di lahan tempat berdirinya dayah tersebut, dulunya sering dijadikan sebagai tempat ngelem.
“Alhamdulillah, sejak dayah ini berdiri di tempat ini, tidak ada anak-anak yang ngelem di sini. Kemudian, kami sebagai tokoh masyarakat meminta perhatian dari Pak Kapolres agar dapat membantu membangun jalan masuk ke dayah karena jalan yang sudah ada kurang layak,” sebut Pak Kadus.
Selanjutnya, MC mempersilakan, Kapolres Lhokseumawe, AKBP Ahzan untuk menyampaikan sepatah dua kata pada kesempatan itu. Setelah menyampaikan puji-pujian kepada Allah SWT dan selawat salam kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, Ahzan langsung berucap.
Kapolres Lhokseumawe, AKBP Dr. Ahzan memberikan kata sambutan usai ditepungtawari oleh salah seorang Ulama Kharismatik Aceh, Waled Lapang di Dayah QAHA.
Pada peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW pada tahun 2017, Ahzan mengaku datang memenuhi undangan Waled Lapang. Di dayah, katanya, Waled Lapang duduk di sebelah kirinya dan di sebelah kanannya duduk Dandim 0103 Aceh Utara pada saat itu dijabat oleh Agung Sukoco.
“Itu artinya, posisi saya ada di tengah dan pada saat tamu undangan datang, semuanya salamin saya. Mereka pikir saya ulama hehe, mereka pikir daya pimpinan dayah,” kata Ahzan disambut tawa seluruh tamu undangan di Mushalla Dayah QAHA.
Kemudian, Ahzan, menyampaikan kata-kata penghormatan kepada Pimpinan Dayah QAHA Lhokseumawe, Waled Jamal. Dia berharap, semoga dayah tersebut menjadi dayah qari hafiz quran yang berkembang dan maju sebagaimana harapan masyarakat. Karena itu, kata dia, pihaknya harus terus memberikan dukungan dan membantu.
Kemudian, Ahzan memberikan penghormatan kepada Dewan Pakar Dayah QAHA, Ustadz Misran Fuadi. Menurutnya, Ustadz Misran adalah sosok ulama yang aktif memberikan cemarah agama di masjid-masjid. Kemudian juga aktif berceramah di media sosial. “Saya salut kepada beliau karena beliau aktif berceramah,” katanya, seraya memberikan penghormatan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara, Jamaluddin, S.Sos.,M.Pd, juga penghormatan disampaikan kepada Kasat Binmas, Faisal Abu Bangka.
Dewan Pakar Dayah QAHA Lhokseumawe memberikan kata sambutan pada acara tepung tawar Kapolres Lhokseumawe, AKBP Dr. Ahzan di Dayah QAHA.
Selanjutnya penghormatan diberikan kepada salah satu donatur Dayah QAHA, H. Zarkasyi. Kata Ahzan, dia Allah pertemukan dengan H Zarkasyi pada Desember tahun lalu di Masjid Nabawi. Pada saat itu dia dan H Zarkasyi sama-sama sedang melaksanakan ibadah umrah. Dan pada saat bertemu dengan H Zarkasyi, kata Ahzan, dirinya sudah hari ke tiga di masjid tersebut.
“Biasanya saya keluar dari Masjid Nabawi lewat pintu tengah karena hotelnya lurus saja dari pintu tersebut, kalau saya tidak salah pintu 33 32. Entah bagaimana pada siang itu, saya keluar lewat pintu 38 di ujung sebelah kanan masjid saya berdiri, dan H Zarkasyi keluar, kaget saya. Bertemu orang Lhokseumawe di Masjid Nabawi. Ternyata, mungkin Pak H Zarkasyi waktu itu mendoakan saya menjadi Kapolres Lhokseumawe sehingga ketemu lagi di Lhokseumawe,” kata Ahzan disambut tawa hadirin.
Berikutnya, Ahzan menyampaikan kata penghormatan kepada Pj Geusyiek Gampong Teumpok Teungoh, Muhammad Nasir, Waka Polsek Banda Sakti dan kepada sel,uruh hadirin yang berhadir di Dayah QAHA pada siang itu. Kepada semua pihak dia mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam atas sambutannya.
Ahzan merasa menjadi warga kehormatan di Dayah QAHA, karena dia menyakini di Mushalla Dayah QAHA baru pertama kali dilakukan kegiatan peusijuek (tepung tawar) Kapolres yaitu dirinya. Kesempatan itu tidak bisa didapatkan oleh semua orang, karena kata dia, selama ini meskipun satu berada di Lhokseumawe dan satunya lagi di Jakarta, hubungan silaturahmi lewat WhatsApp tetap terjalin dengan baik.
“Lewat WA, Waled Jamal sering menanyakan kabar dan selalu mendoakan saya. Jadi silaturahmi tetap berjalan dan saling berkabar. Terkait permohonan Pak Kadus terhadap pembangunan jalan akses masuk dayah, nanti bang T Sofianus dapat membantu bersama. Jalan masuk ke sini sudah ada cuma kurang layak. Kalau akses jalan mudah, maka dayah QAHA dapat dijangkau dengan mudah,” katanya.
Kemudian, Pemimpin Kepolisian di Kota Lhokseumawe itu kembali mengatakan, sejak pertama masuk ke Dayah QAHA, dia telah merasakan adanya aura positif. “Saya masuk ke sini adem, sejuk. Ya…ini adalah tanda-tanda yang baik, aura positifnya ada di Dayah QAHA ini. Mudah-mudahan ke depan, Dayah QAHA ini terus berkembang di bawah Pimpinan Waled Jamal dan Waled lapang,” harapnya.
Kemudian dia melanjutkan, “Sebenarnya ini adalah tokoh-tokoh besar yang menjadi pimpinan dan pengurus di Dayah QAHA ini. Mudah-mudahan Kapolres Lhokseumawe juga bis amasuk ke dalam struktur Dayah QAHA menjadi apa ya, menjadi penceramah sajalah,” katanya yang kembali disambut ketawa para hadirin.
Terakhir Ahzan meminta maaf kalau ada terdapat kesalahan dalam kata-kata sambutannya, karena katanya, sebagai hamba Allah yang tidak luput dari kesalahan dan kebenaran hanya milik Allah SWT Yang Maha Sempurna.
Terakhir, MC mempersilakan, Dewan Pakar Dayah QAHA, Ustadz Misran Fuadi, untuk menyampaikan sekapur sirih. Pada kesempatan itu, Tengku Misran mengatakan, kehadiran AKBP Ahzan di Kota Lhokseumawe sebagai Kapolres telah menghadirkan rasa kenyamanan bagi semua warga Lhokseumawe, untuk melanjutkan apa yang sudah dilakukan oleh Kapolres sebelumnya, AKBP Henki Ismanto.
“Dengan kehadiran Bapak Ahzan, maka kami dari jajaran Dayah QAHA tentu seperti mendapatkan suplemen semangat atau suntikan motivasi. Dengan suntikan itu menjadikan dayah ini semakin berkembang. Pada kesempatan ini, kami tidak mengajukan permohonan karena permohonan sudah disampaikan oleh Pak Kadus yaitu jalan. Dan kami hanya ingin menyampaikan kepada Bapak Kapolres kalau dalam Bahasa Aceh adalah ngieng-ngieng kaloen. Artinya, kami menginginkan diberikan perhatian dari Pak Kapolres dengan harapan dayah terus berkembang,” kata Ustadz Misran.
Pak Kapolres, kata Ustadz Misran, jika diibaratkan sebagai sosok manusia, Dayah QAHA ini merupakan dayah yang baru beranjak usia remaja. Ketika dayah-dayah yang lain sudah maju dan banyak santrinya dan banyak bilik (kamar tidur santri), maka Dayah QAHA ini dari segi fisik baru pemula, tapi dari segi semangat bukan lagi pemula, karena di dayah ini sudah berlangsung sekian tahun.
“Dari segi semangat walau dayah ini sederhana, sudah berlangsung berbagai acara dan even. Daya ubeut (dayah kecil) tapi Maulid ubebe raya (tapi perayaan maulid sangat mewah). Kegiatan kemarin juga berhasil menghadirkan beberapa personel qari internasional dan sudah dua kali dilaksanakan di dayah ini,” kata Ustadz Misran.
Dayah yang letaknya di Jalan Bangdes di Gampong Teumpok Teungoh, Kecamatan Banda Sakti ini, kiprahnya sudah cukup hebat. Dan Ustadz Misran berharap doa dari semua pihak, agar Allah SWT memberikan rahmat, karunia dan maunah-Nya agar Dayah QAHA ini bisa berdiri sejajar dengan dayah-dayah yang lain.
Kepada Kapolres Lhokseumawe itu juga diberitahukan, bahwa Dayah QAHA belum masuk dalam data akreditasi. Diharapkan, badan akreditasi nantinya akan datang berkunjung ke dayah ini dan mereka akan menjadikan dayah ini sebagai salah satu dayah yang masuk dalam data akreditasi.
“Karena data itu penting. Kalau dalam bahasa orang mengaji, data itu penting karena data itu menghasilkan dana. Agar dayah QAHA segera dapat terakreditasi, maka kami mohon dukungan semua pihak, salah satunya dari Bapak Kapolres Lhokseumawe dan Ampon Cek 9T Sofianus) mantan anggota DPRK Lhokseumawe. Ini penting sekali, karena data menjadi dana. Dan terimakasih kepada Bapak Kapolres Lhokseumawe yang sudah datang dan kedatangan bapak menjadi hiburan spiritual bagi Dayah Qaha,” demikian Ustadz Misran.
Maimun Asnawi, SH.I.,M.Kom.I
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.