Kadin Aceh Apresiasi Kepedulian KPUEI, Terkait Isu Pengembangan Industri Minyak Goreng

3 hours ago 3
AcehEkonomi

5 November 20255 November 2025

Kadin Aceh Apresiasi Kepedulian KPUEI, Terkait Isu Pengembangan Industri Minyak Goreng Direktur Eksekutif Kadin Aceh, T Jailani.Waspada.id/Ist

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

LANGSA (Waspada.id): Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh menyampaikan apresiasi atas perhatian dan semangat yang ditunjukkan oleh Komunitas Pelaku Usaha Ekspor Import (KPUEI) Aceh terhadap isu pengembangan industri pengolahan minyak goreng di Aceh.

*Pandangan kritis tersebut mencerminkan kepedulian bersama untuk menggerakkan ekonomi Aceh menuju arah yang lebih produktif dan bernilai tambah,” ujar Direktur Eksekutif Kadin Aceh, T Jailani ketika dikonfirmasi Waspada via WhatsApp, Rabu (5/11).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Namun demikian, penting untuk dipahami bahwa Kadin bukanlah lembaga pelaksana proyek atau investor langsung, melainkan wadah resmi dunia usaha yang berfungsi sebagai advokat, fasilitator, dan katalisator bagi tumbuhnya iklim investasi dan kemitraan antara sektor swasta, perbankan, dan pemerintah daerah.

Selama ini Kadin Aceh telah aktif melakukan serangkaian langkah konkret diantaranya, Mendorong investasi hilirisasi sawit, termasuk mempresentasikan proposal pembangunan pabrik minyak goreng di Aceh (KIA Ladong, 2019) kepada calon investor nasional dan asing melalui forum-forum resmi Kadin Indonesia.

Menjalin komunikasi dengan pemerintah daerah dan BUMD untuk memastikan kesiapan lahan industri, perizinan, advokasi UMKM lokal (Pergub Aceh Nomor 39 tahun 2020) serta dukungan kebijakan pro-investasi.

“Memasilitasi dialog strategis antara perbankan, pengusaha, dan asosiasi pelaku industri sawit untuk menemukan skema pendanaan dan kemitraan yang tepat untuk sektor riil,” jelasnya.

Kadin Aceh berpandangan bahwa pembangunan pabrik minyak goreng harus dilakukan secara terukur, berbasis studi kelayakan yang matang (Feasibility Study, Business Plan), dan dengan dukungan semua pemangku kepentingan (pemerintah, kademisi dan dunia usaha) termasuk komunitas pelaku usaha ekspor/impor lokal seperti KPUEI.

“Maka dalam hal ini, hanya dengan kolaborasi yang solid, Aceh dapat keluar dari jebakan ekonomi berbasis bahan mentah menuju Aceh sebagai pusat produksi dan ekspor bernilai tambah,” sebutnya.

Kadin Aceh sebagai mitra strategis pemerintah di sektor perekonomian mengajak semua pihak untuk menyalurkan semangat dan pemikiran melalui ruang dialog yang produktif dan kolaboratif.

“Kita semua memiliki tujuan yang sama menjadikan Aceh berdikari secara ekonomi, membuka lapangan kerja baru, dan mengembalikan kejayaan Aceh sebagai pelaku utama perdagangan kawasan barat Indonesia,” imbuh T Jailani. (id74)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |