Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MEDAN (Waspada.id): Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I TPI Polonia, Firdaus, Amd.IM., S.H., M.M., bersama jajaran saat memperkenalkan inovasi digital PATROLI SIPOLAN di Medan, Selasa (4/11/2025). Program ini menjadi langkah transformasi digital dalam pengawasan orang asing di wilayah Sumatera Utara. Kantor Imigrasi Kelas I TPI Polonia resmi meluncurkan inovasi digital bertajuk PATROLI SIPOLAN atau Patroli Siber Imigrasi Polonia Medan, Selasa (4/11/2025). Program ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat pengawasan terhadap keberadaan dan aktivitas orang asing di wilayah kerja Imigrasi Polonia dengan memanfaatkan teknologi siber serta memperkuat kolaborasi lintas instansi. Peluncuran inovasi ini dilatar belakangi meningkatnya mobilitas orang asing di Kota Medan dan sekitarnya, terutama pasca pandemi. Sebagai salah satu pintu gerbang internasional melalui Bandara Kualanamu, wilayah kerja Imigrasi Polonia mencatat lebih dari dua juta perlintasan orang asing sepanjang tahun 2024. Kondisi ini menuntut sistem pengawasan yang lebih cepat, adaptif, dan terintegrasi. Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Firdaus, Amd.IM., S.H., M.M., selaku penggagas inovasi, menjelaskan bahwa PATROLI SIPOLAN merupakan bentuk transformasi digital dalam fungsi intelijen keimigrasian. “PATROLI SIPOLAN bekerja dengan melakukan pemantauan media sosial dan aktivitas daring orang asing setiap hari. Dari hasil pemantauan itu, tim kami melakukan validasi informasi dan analisis risiko untuk mendeteksi potensi pelanggaran seperti overstay, penyalahgunaan visa, atau kegiatan ilegal lainnya,” ujar Firdaus. Program ini dijalankan oleh unit siber khusus di bawah Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian. Unit tersebut terbagi menjadi tiga sub-tim yang menangani pemantauan media sosial, validasi intelijen digital, serta pelaporan dan dokumentasi. Data hasil patroli kemudian diolah menjadi rekomendasi tindak lanjut melalui koordinasi dengan instansi keamanan seperti Polda Sumatera Utara, Kodam I/BB, BINDA, dan BAIS. Firdaus menegaskan, kehadiran PATROLI SIPOLAN tidak hanya fokus pada pengawasan, tetapi juga memperkuat sinergi antarinstansi dalam menjaga keamanan nasional di wilayah Sumatera Utara. “Kami ingin membangun sistem yang bukan sekadar reaktif, tapi proaktif. Dengan PATROLI SIPOLAN, potensi pelanggaran dapat diidentifikasi sejak dini melalui jejak digital, sehingga upaya pencegahan bisa dilakukan lebih cepat dan terukur,” tambahnya. Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Polonia menyampaikan apresiasi atas lahirnya inovasi ini. Ia menilai PATROLI SIPOLAN sejalan dengan arah kebijakan Direktorat Jenderal Imigrasi dan program Reformasi Birokrasi Nasional, khususnya dalam memperkuat sistem pertahanan dan keamanan negara berbasis teknologi informasi. “Langkah ini menunjukkan bahwa Imigrasi Polonia siap bertransformasi menjadi lembaga yang modern, adaptif, dan berintegritas. PATROLI SIPOLAN akan menjadi contoh nyata bagaimana inovasi digital bisa mendukung keamanan wilayah sekaligus meningkatkan kepercayaan publik,” ujarnya. Dalam jangka panjang, PATROLI SIPOLAN akan diintegrasikan dengan Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian (SIMKIM) untuk menciptakan sistem pengawasan yang terhubung secara nasional. Program ini juga diharapkan menjadi pilot project bagi kantor imigrasi lain di Indonesia dalam membentuk unit siber keimigrasian. Peluncuran PATROLI SIPOLAN menjadi bukti nyata komitmen Kantor Imigrasi Polonia dalam mendukung penegakan hukum yang profesional, cepat, dan adaptif terhadap tantangan era digital. (Id12)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.






















































