Illiza Paparkan Ekosistem Kepemimpinan Perempuan Di Lokakarya Kemendagri

JAKARTA (Waspada.id): Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, menjadi pemateri dalam lokakarya Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang bekerja sama dengan Konrad Adenauer Stiftung (KAS) Jerman di Novotel Gajah Mada, Jakarta, Rabu (12/11). Lokakarya ini mengangkat tema ‘Kepemimpinan Perempuan dan Inklusivitas Kebijakan Publik’.

Dalam kesempatan tersebut, Illiza memaparkan materi tentang Tantangan dan Strategi Politisi Perempuan dalam Mendorong Kebijakan Inklusif. Ia menekankan pentingnya melibatkan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan di Kota Banda Aceh.

“Ini adalah bukti bahwa Banda Aceh terus membuka ruang bagi perempuan untuk berkontribusi. Tapi perjuangan kita belum selesai. Kita ingin perempuan bukan hanya hadir dalam angka, tapi juga kuat dalam pengaruh,” ujar Illiza.

Illiza menjelaskan bahwa saat ini terdapat satu keuchik perempuan, 90 perempuan di Tuha Peut Gampong, dan 130 perempuan yang memegang jabatan struktural di pemerintah kota. Ia juga menyoroti program unggulan Women’s Centered Plastic (WCP) yang dikelola oleh 210 perempuan dan mencakup lebih dari 60% wilayah kota. Program ini berhasil meraih Grand Prize CityNet SDG Awards 2025 atas kepemimpinan perempuan di bidang lingkungan.

Selain WCP, Illiza juga memaparkan program-program inisiatif perempuan lainnya seperti Musrena (Musyawarah Rencana Aksi Perempuan), Balee Inong, Banda Aceh Academy, serta Gampong Ramah Anak dan Perempuan.

“Semua program ini menjadi ekosistem kepemimpinan perempuan di kota kami. Dan sesungguhnya, inspirasi ini bukanlah hal baru bagi perempuan di Aceh, sudah tumbuh sejak masa para pahlawan kita yaitu Sultanah Safiatuddin, Laksamana Keumalahayati, Cut Nyak Dhien dan Cut Meutia,” pungkasnya.(id65)