
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MEDAN (Waspada.id): Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini, Jumat (8/8) dibuka menguat di level 7.648, meski mayoritas bursa saham di kawasan Asia justru melemah. Situasi ini dipengaruhi oleh antisipasi pasar terhadap rilis data ekonomi domestik, terutama indeks kepercayaan konsumen dan penjualan ritel.
Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, menyampaikan bahwa pasar saat ini sangat bergantung pada perkembangan data dalam negeri mengingat minimnya sentimen regional.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
“Data indeks kepercayaan konsumen menjadi perhatian utama. Ada kekhawatiran akan adanya penurunan angka kepercayaan akibat pesimisme masyarakat terhadap pendapatan mereka dalam enam bulan ke depan. Hal ini bisa berdampak pada daya beli dan tekanan terhadap pasar secara umum,” ujar Gunawan.
Selain itu, Gunawan menyoroti pelemahan Rupiah yang tercatat di kisaran 16.320 per US Dolar.
“Ketidakpastian seputar kebijakan suku bunga The Federal Reserve AS, yang tengah mencari pengganti Gubernur Bank Sentralnya, menimbulkan ketegangan di pasar valuta asing dan memberikan tekanan pada Rupiah,” jelasnya.
Sementara itu, harga emas dunia menunjukkan penguatan, diperdagangkan di level US$3.887 per ons troy, atau sekitar Rp1,78 juta per gram.
“Emas tetap menjadi pilihan investasi aman bagi banyak pelaku pasar yang ingin menghindari risiko volatilitas mata uang dan pasar saham,” tambah Gunawan.
Dengan perkiraan IHSG bergerak di rentang 7.600 hingga 7.680 hari ini, Gunawan menyarankan investor untuk tetap cermat memantau perkembangan data ekonomi domestik sebagai panduan investasi. (Id09)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.