
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
JAKARTA (Waspada.id): Kepolisian mengungkap tiga korban kecelakaan Helikopter BK117 D3 milik Estindo Air yang jatuh di kawasan hutan Kalimantan Selatan merupakan warga negara asing (WNA) asal Amerika Serikat, India, dan Brasil.
Helikopter nahas itu jatuh di kawasan hutan Desa Emil Baru, Kecamatan Mentewe, Tanah Bumum, Kalimantan Selatan pada Senin (1/9).
“Tiga WNA dan lima WNI, masih proses identifikasi siapa yang hangus dan siapa yang utuh badannya. Butuh waktu dan proses,” ujar Kabid Dokkes Polda Kalsel Kombes Muhammad El Yandiko, Jumat (5/9), dalam konferensi pers Operasi DVI Polri Kecelakaan Helikopter BK117 D3 di RS Bhayangkara Banjarmasin, Jumat (5/9), melansir Antara.
Ia menambahkan jasad itu belum bisa dipastikan karena petugas masih mengidentifikasi dan mencocokkan delapan jasad sesuai identitas masing-masing.
Di antara lima jasad yang bisa dikenali, salah satu jasad dalam keadaan hampir utuh. Sedangkan, kondisi jasad lainnya tidak utuh.
Delapan jasad dalam helikopter itu terdiri atas seorang Kapten bernama Haryanto, teknisi bernama Hendra, serta enam penumpang, yakni Mark Weren (Amerika Serikat), Santha Kumar (India), Claudine Quito (Brasil), Iboy Irfan Rosa (WNI), Yudi Febrian (WNI), Andys Rissa Pasulu (WNI).
“Dari delapan jasad, sebanyak lima jasad dikenali dengan mudah oleh dokter forensik, sedangkan tiga jasad lainnya tidak bisa dikenali karena hangus,” kata Direktur Operasi Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo.
Menurut dia, jasad itu akan diproses identifikasi lebih lanjut oleh Tim DVI Polda Kalsel, khususnya tiga jasad yang tidak bisa dikenali identitasnya.
Tim SAR gabungan menemukan bangkai helikopter di titik 03° 5’6″ S – 115° 37’39.07″ E, kawasan hutan sekitar Desa Emil Baru, Kecamatan Mentewe, Tanah Bumbu, Kalsel, pada Rabu (3/9) sekitar pukul 14.45 WITA, sejak hilang pada Senin (1/9) sekitar pukul 08.54 WITA.
Helikopter tersebut ditemukan pada jarak sekitar 700 meter dari titik koordinat yang sebelumnya diberikan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Pejabat On Scene Commander (OSC) mengerahkan seluruh Search and Rescue Unit (SRU) darat menuju lokasi penemuan untuk memperkuat proses evakuasi hingga akhirnya berhasil mengevakuasi seluruh jasad pada Kamis (4/9) sekitar pukul 21.50 WITA.(cnni)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.