Hari Agraria Di BPN Sumut Khitmad, Menteri ATR: Transformasi Sertifikat Elektronik Memutus Praktik Mafia Tanah

2 hours ago 1
Lainnya

24 September 202524 September 2025

 Transformasi Sertifikat Elektronik Memutus Praktik Mafia Tanah Kakanwil Kementerian ATR/BPN Provinsi Sumut, Sri Pranoto (tengah) bersama jajaran saat upacara peringatan Hantaru 2025 di Medan, Rabu (24/9/2025) pagi. Waspada.id/Ist

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

MEDAN (Waspada.id): Suasana halaman Kantor Wilayah ATR/BPN Provinsi Sumut di Kota Medan diwarnai khidmat saat bendera merah putih dikibarkan dalam upacara Peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang (Hantaru) 2025, Rabu (24/9/2025) pagi.

Pegawai berseragam rapi berdiri tegak, menyimak pidato Menteri Agraria dan Tata Ruang, Nusron Wahid yang dibacakan Kepala Kanwil Kementerian ATR/BPN Provinsi Sumut, Sri Pranoto, S.SiT, MM.

Dalam amanatnya, Nusron mengingatkan bahwa tanah dan ruang bukan hanya soal sertifikat, tetapi sumber kehidupan. “Dari tanah yang terdaftar tumbuh kepastian hukum. Dari sawah yang terlindungi lahir ketahanan pangan. Dari ruang yang tertata, muncul peluang usaha dan investasi,” katanya.

Menteri menekankan pentingnya kepastian hukum melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Hingga September 2025, sebanyak 123,1 juta bidang tanah telah terdaftar dan 96,9 juta di antaranya sudah bersertifikat. Transformasi menuju sertifikat elektronik, menurutnya, menjadi langkah penting untuk memutus praktik mafia tanah.

Selain itu, Nusron menyoroti ancaman alih fungsi lahan sawah yang bisa menggerus ketahanan pangan nasional. Ia mengingatkan pesan Presiden Prabowo, “tanpa pangan tidak ada negara.” Karena itu, Kementerian ATR/BPN mendorong penetapan Lahan Sawah yang Dilindungi (LSD) di berbagai provinsi.

Di sisi lain, reforma agraria tetap menjadi fokus. Pemerintah, ujar Nusron, akan mengevaluasi tanah-tanah yang dikuasai perusahaan besar namun terbengkalai. “Setiap jengkal tanah adalah amanah, jangan biarkan telantar. Tanah yang tidak dimanfaatkan sesuai peruntukan akan ditata kembali agar memberi manfaat bagi masyarakat kecil,” tegasnya.

Upacara yang berlangsung penuh kekhidmatan itu juga menjadi pengingat bahwa kerja Kementerian ATR/BPN bukan hanya soal administrasi, tetapi memberi dampak nyata pada perekonomian rakyat. Petani, nelayan, hingga pelaku UMKM bisa menjadikan sertifikat tanah sebagai pegangan untuk mengakses kredit, memperluas usaha, dan menyiapkan masa depan keluarga.

“Tanah terjaga, ruang tertata, itulah jalan kita mewujudkan Asta Cita. Bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk generasi yang akan datang,” tutup Nusron dalam pidatonya.

Usai upacara, Kakanwil ATR/BPN Sumut Sri Pranoto menyampaikan pihaknya siap menerjemahkan arahan menteri di daerah.

“Kami akan terus bekerja mendukung program prioritas kementerian, agar masyarakat Sumut benar-benar merasakan manfaat dari kepastian hukum tanah dan tata ruang yang lebih baik,” ujarnya singkat.(id96)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |