Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan Harga Mineral Logam Acuan (HMA) nikel untuk bulan April 2025 mengalami kenaikan dibandingkan Maret 2025 lalu.
Adapun, HMA nikel bulan April ditetapkan sebesar US$ 16.126,33 per dmt atau naik dibandingkan bulan Maret yang hanya berada di level US$ 15.534,62 per dmt.
Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 101.K/MB.01/MEM.B/2025 tentang Harga Mineral Logam Acuan (HMA) dan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk periode pertama bulan April 2025.
Keputusan ini ditetapkan di Jakarta dan ditandatangani oleh Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia pada 27 Maret 2025, serta mulai berlaku pada 1 April 2025.
"Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada 1 April 2025 dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan Menteri ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," jelas aturan tersebut dikutip Selasa (8/4/2025).
Adapun, di dalam lampiran Keputusan Menteri tersebut, tercatat HMA untuk beberapa komoditas utama logam diantaranya yakni:
1. Nikel ditetapkan sebesar US$ 16.126,33 per dmt
2. Kobalt ditetapkan sebesar US$ 31.390,00 per dmt
3. Timbal ditetapkan sebesar US$ 2.041,23 per dmt
4. Seng ditetapkan sebesar US$ 2.902,43 per dmt
5. Aluminium ditetapkan sebesar US$ 2.687,27 per dmt
6. Tembaga ditetapkan sebesar US$ 9.763,87 per dmt
7. Emas sebagai mineral ikutan ditetapkan sebesar US$ 2.973,68 per troy ounce
8. Perak sebagai mineral ikutan ditetapkan sebesar US$ 33,14 per troy ounce
9. Ingot Timah Pb 300, Pb 200, Pb 100, Pb 050, dan 4NINE mengikuti harga settlement harian di ICDX dan JFX pada hari penjualan.
10. Logam emas dan Logam perak mengikuti harga LBMA dan Gold PM Fix pada hari penjualan.
11. Mangan ditetapkan sebesar US$ 3,04 per dmt.
12. Bijih Besi Laterit/Hematit/Magnetit ditetapkan sebesar US$ 1,48 per dmt.
13. Bijih Krom ditetapkan sebesar US$ 6,37 per dmt.
14. Konsentrat Titanium ditetapkan sebesar US$ 10,77 per dmt
(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Kepanikan Wall Street Mulai Reda Hingga Trump Ultimatum China
Next Article Harga Nikel Jatuh, Wamen ESDM Ungkap Biang Keladinya..