Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak goreng di beberapa minimarket dan pasar tradisional terpantau cukup tinggi pada Rabu (12/3/2025), di tengah mulai naiknya harga minyak sawit di dalam negeri. Minyak sawit yang paling banyak beredar di Indonesia memang diproduksi dari minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO). Sisanya ada minyak kelapa, minyak zaitun, minyak bunga matahari, minyak wijen, dan minyak kanola.
Tradingeconomics mencatat, dalam perdagangan hari ini, Rabu (12/3/2025, data diakses pukul 11.04 WIB), harga minyak sawit sudah naik 0,62% secara harian ke MYR4.516 per ton. Dan Secara tahunan sudah naik 1,62%.
Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, di minimarket Alfamart di Depok, terpantau beberapa harga minyak goreng mengalami kenaikan.
Untuk minyak goreng Fortune 2 liter mencapai Rp 38.200. Sedangkan untuk minyak goreng Sovia 2 liter seharga Rp 37.500 dan minyak goreng Tropical 2 liter mencapai Rp 38.900.
Selain di Alfamart, pantauan minyak goreng di Indomaret di kawasan Depok juga cukup mahal untuk varian 2 liter.
Untuk minyak goreng Bimoli 2 liter mencapai Rp 38.900. Sedangkan untuk Fortune 2 liter mencapai Rp 39.300, Sovia 2 liter mencapai Rp 38.000, dan Sania 2 liter mencapai Rp 38.400.
Sementara itu, berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di Pasar Palmerah, Jakarta Barat, harga minyak juga mengalami kenaikan.
Untuk harga minyakita 1 liter dibanderol kisaran Rp 18.000 hingga Rp 19.000. Sedangkan untuk harga minyak curah mencapai Rp 22.000 per liter.
Salah satu pedagang di Pasar Palmerah mengatakan bahwa kenaikan harga minyakita dan minyak curah sudah terjadi pada awal Maret 2025.
"Sudah dari awal Maret ya, awal puasa lah," ungkap salah satu pedagang di Pasar Palmerah saat ditemui wartawan CNBC Indonesia, Rabu (12/3/2025).
Sebagai informasi, harga minyak sawit kini merangkak naik. Produksi yang melandai ditambah dorongan permintaan biodiesel dari Indonesia membuat pasokan semakin terbatas. Akibatnya harga minyak kelapa sawit menanjak.
Merujuk Refinitiv, harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/ CPO) pada hari ini, Senin (10/3/2024) pada pukul 15.04 WIB ada di angka MYR4.517 per ton, harganya melemah 2,34% tetapi masih menguat 1,5% sepanjang tahun ini.
Juragan Sawit RI Cemas Harga CPO Naik Terus
Kenaikan harga CPO ini pun telah memicu kekhawatiran pelaku industri minyak sawit di dalam negeri. Sebab, harga CPO di pasar domestik, menurut KPB Nusantara, harga CPO yang dikirim ke Dumai, Belawan, dan Kotabaru naik dari Rp14.740 per kg pada 4 Maret 2025 menjadi Rp14.800 per kg pada 5 Maret 2025.
Sementara itu, di pasar internasional, harga minyak sawit mentah asal Indonesia dan Malaysia yang dikirim ke Rotterdam (CIF Rotterdam) pada 4 Maret 2025 berada di level US$1.220 atau setara Rp19,9 juta per ton (asumsi kurs Rp16.330/US$).
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono menyebut harga CPO saat ini sudah lebih mahal dibanding minyak nabati lain. Hal ini membuat sawit berubah status menjadi minyak premium.
"Harga minyak sawit ini sekarang sudah lebih tinggi dari minyak nabati lain. Artinya bahwa sawit ini sekarang sudah menjadi minyak premium. Ini justru buat kita ini menjadi tantangan," ujar Eddy dalam Konferensi Pers dan Syukuran HUT GAPKI ke-44 di Jakarta, Kamis (6/3/2025).
Foto: Kondisi harga minyak goreng di pasar tradisional. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)
Kondisi harga minyak goreng di pasar tradisional. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Langkah Pemerintah & Pelaku Usaha Jaga Stabilisasi Harga Pangan
Next Article Prabowo Mau Kebut B50, Produksi Minyak Goreng RI Langsung Dipangkas?