
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
“Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian”. (HR. Ali Bin Abi Thalib)
PENGASUH Pondok Pesantren Malikussaleh Panton Labu, Aceh Utara, H. Baihaqi Yahya, Selasa (16/9) saat diwawancarai khusus oleh Waspada.id menceritakan banyak hal tentang Dayah Malikussaleh yang dipimpinnya saat ini.
Salah satu hal menarik yang disampaikan Baba (panggilan akrab H. Baihaqi Yahya) adalah tentang pesan yang disampaikan oleh Pimpinan Dayah Malikussaleh, almarhum Abu Panton (Tgk H. Ibrahim Berdan).
Kata Baba, Abu Panton merupakan sosok panutan dalam berbagai aspek, baik ilmu agama maupun ilmu politik. Ini menunjukkan bahwa seorang ulama tidak hanya mendalami urusan spiritual, tetapi juga mampu memberikan bimbingan dalam hal-hal duniawi.
Kata Baba lagi, keteladanan Abu Panton menjadi bukti bahwa agama dan politik dapat berjalan beriringan untuk kemaslahatan umat.
“Dulu, Abu bilang kepada kita semua, kegigihan, keilmuan dan kebijaksanaan adalah 3 senjata yang dapat membuat kesuksesan, bukan hanya di dunia tetapi juga di akhirat nanti,” sebut Baba mengulang apa yang disampaikan oleh almarhum Abu Panton.
Atas dasar pemikiran itulah, Dayah Malikussaleh berhasil mendirikan Ma’had Aly Malikussaleh. Saat ini, Ma’had Aly tersebut telah berhasil menggelar Wisuda Ke-3 Program Takhasus Fiqh wa Ushuluhu Konsentrasi Muamalah yang dilaksanakan pada hari, Selasa, tanggal 09 September. Kegiatan wisuda berlangsung di Aula Ma’had Aly Malikussaleh.
Kata Baba, wisuda ke-3, jumlah lulusan yang diwisuda sebanyak 38 orang. Kepada para wisudawan, dia mengucapkan selamat atas pencapaian luar biasa seraya berpesan dan mendorong agar para lulusan terus melanjutkan perjuangan keilmuan, entah itu ke jenjang pascasarjana atau jalur pendidikan lainnya. “Ilmu adalah perjalanan tanpa henti,” kata Baba.
Tak hanya itu, dia juga dengan tegas mengingatkan para wisudawan agar tidak pernah sombong dengan gelar yang telah didapatkan, karena gelar hanyalah sebuah pengakuan. Sedangkan kerendahan hati adalah kunci dari keberkahan ilmu. “Gelar tidak menjadikan kita mulia, tapi akhlak mulia-lah yang mengangkat derajat kita,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, kepada Waspada.id, Baba sempat mengatakan di hadapan para lulusan, tentang pendidikan anak dan cara mendidik generasi muda ke depan. Jika nantinya ada lulusan yang menjadi guru, maka berikanlah pelajaran kepada anak dan juga generasi sesuai dengan masanya.
Hal ini, kata Baba, merujuk pada hadis Nabi Muhammad SAW. “Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian”. (H.R. Ali Bin Abi Thalib).
Kata Baba, hal ini mengingatkan kita semua bahwa pendidikan harus relevan dengan perkembangan zaman, tanpa meninggalkan nilai-nilai dasar agama.
Kata Baba, wisuda angkatan ke-3, semakin berkesan, karena orasi ilmiah disampaikan oleh Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, Prof. Dr. Danial, M.Ag.
“Prof Danial bilang, ada lima pesantren telah membekas dalam jiwanya, salah satunya adalah Dayah Malikussaleh,” sebut Baba seperti yang disampaikan Rektor UIN. Maimun Asnawi/WASPADA.id
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.