
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
JAKARTA (Waspada.id): Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, meminta skuad Garuda Muda berubah saat melawan Makau pada laga kedua Grup J Kualifikasi Piala Asia U23 2026 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Sabtu (6/9) malam.
Indonesia tak bisa mengawali langkah di Grup J Kualifikasi Piala Asia U23 2026 dengan raihan kemenangan atas Laos. Laga Indonesia vs Laos di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Rabu (3/9), berkesudahan dengan skor kacamata alias 0-0.
Problem produktivitas yang membayangi Timnas U-23 sejak takluk 0-1 dari Vietnam di final Piala AFF U23 2025 silam, kembali mengemuka. “Saya harus mengubah beberapa hal karena hasilnya kurang memuaskan,” ujar Vanenburg jelang sesi latihan Timnas U-23, Jumat (5/9).
Timnas U-23 kini berada di posisi kedua Grup J Kualifikasi Piala Asia U23 2026 dengan bekal satu angka. Posisi puncak kini diduduki Korea Selatan yang menang besar 5-0 atas Makau pada partai pertama Grup J.
Sebagai catatan, hanya juara grup yang berhak melenggang otomatis ke putaran final Piala Asia U23 2026 di Arab Saudi. Karena itu, guna menghidupkan kans lolos otomatis, Timnas Indonesia mutlak meraih kemenangan pada laga kedua kontra Makau.
Vanenburg meminta anak asuhnya menunjukkan wajah berbeda ketika meladeni Makau. “Kami harus mengubah itu, tetapi saya sudah berbicara dengan tim dan para pemain. Jadi kami akan mempersiapkan diri untuk pertandingan berikutnya,” tutur Vanenburg.
Vanenburg pun menekankan pentingnya tim untuk merapatkan jarak antarlini. “Anda tahu, hal terpenting dalam pertandingan adalah para pemain mulai berpikir. Mereka mulai berpikir sendiri. Mereka harus memanfaatkan ruang dan ini berkaitan dengan jarak.”
“Jarak itu penting. Saya tidak di lapangan, mereka di lapangan, tetapi mereka harus merasakan apa yang perlu mereka lakukam,” ucap sang pelatih asal Belanda tersebut.
Di sisi lain, Pelatih Timnas Makau U-23, Kar-Lok Kenneth Kwok, meminta para pemainnya mewaspadai penyerang Timnas Indonesia Jens Raven. Kar-Lok memang pantas mewaspadai Jens Raven, sebab penyerang jangkung itu berstatus sebagai top skor bagi skuad Indonesia U-23 di pentas Piala AFF U-23.
Ia juga menjadi top skor di turnamen tersebut. Total Jens Raven mengemas tujuh gol bagi Timnas Indonesia U-23. “Kami sudah menganalisis pertandingan mereka dan memahami mereka adalah salah satu tim terkuat di grup ini. Dari apa yang saya lihat di turnamen ASEAN, mereka punya striker bagus yakni Jens Raven,” bukanya.
“Pertandingan melawan Indonesia akan sama sulitnya (saat melawan Korsel). Mereka adalah tuan rumah dan tim muda kami akan bekerja keras dan bersiap untuk segala kemungkinan,” ucap Kar-Lok.
Pelatih asal Hong Kong itu mengakui bila timnya tak punya target spesifik di kualifikasi ini. Baginya, penting para pemainnya mendapatkan banyak pengalaman.
Itu sebabnya, Kar-Lok tak memiliki skuad utama di timnya. Pertandingan melawan Indonesia akan jadi kesempatan untuk menjajal pemain yang belum tampil di laga pertama.
“Kami harus melakukan rotasi karena kami ingin semua mendapatkan pengalaman dan berpikir untuk menghadapi Laos di laga terakhir,” terangnya.
Kar-Lok pun menyoroti lemahnya lini depan anak asuhnya saat menghadapi Korea Selatan, Rabu (3/9). Menurutnya, ada banyak momen yang gagal diesekusi dengan baik.
Terlepas dari kekalahan lima gol tanpa balas, ia tak sungkan memuji pertahanan Makau, yang sejatinya tak memiliki satu pun pemain profesional di skuadnya. “Secara bertahan, kami cukup puas tetapi kami mengevaluasi lini serang karena kami ingin lebih tajam dalam memanfaatkan set-piece,” ucapnya. (*)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.