
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MEDAN (Waspada.id) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat berkolaborasi dengan Universitas Negeri Medan (Unimed) dalam upaya memperkuat ekonomi kreatif berbasis budaya lokal.
Bentuk nyata kolaborasi tersebut diwujudkan melalui pelatihan pembuatan motif batik digital di Sanggar Seni Pendopo, Kabupaten Deliserdang, yang diikuti para pembatik dan penggiat seni daerah.
Dalam kegiatan ini, peserta diperkenalkan dengan Ambatig, aplikasi hasil riset dosen Unimed yang menggabungkan konsep matematika dengan seni rupa. Berbasis teori frieze dan kristalografi, yakni pola simetri dalam matematika, Ambatik memungkinkan pembatik merancang dan memodifikasi motif secara digital hanya dengan menggunakan gawai.
Ketua Pelaksana kegiatan, Dinda Kartika, M.Si., dosen Matematika Unimed, menuturkan bahwa program ini merupakan bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat yang didanai oleh Kemendikti Saintek.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa matematika tidak hanya relevan di ruang kelas, tetapi juga mampu hadir sebagai solusi nyata untuk mendukung industri kreatif berbasis budaya,” ungkapnya.
Kegiatan ini turut menghadirkan Rizki Habibi, M.Si. sebagai narasumber utama, yang memandu peserta memahami dasar-dasar pola matematis sekaligus praktik langsung penggunaan aplikasi Ambatik. Sejumlah dosen Unimed juga ikut mendampingi, antara lain Dr. Hamidah Nasution, M.Si., Didi Febrian, M.Sc., Debi Yandra Niska, M.Kom., Drs. Misgiya, M.Hum., dan Kana Saputra S., M.Kom. Selain itu, mahasiswa Unimed turut berpartisipasi aktif sebagai bagian dari pembelajaran lapangan.
Pengelola Sanggar Seni Pendopo, Waritri Mumpuni, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi ini. Menurutnya, hadirnya Ambatik membuka ruang baru bagi pembatik lokal untuk tetap melestarikan tradisi sekaligus berinovasi secara modern. “Kami merasa terbantu karena teknologi ini memberikan alternatif kreatif bagi pembatik dalam mengembangkan motif tanpa meninggalkan identitas budaya,” ujarnya.
Para peserta menyambut pelatihan dengan antusias karena memberikan wawasan baru dalam pengolahan desain batik berbasis teknologi. Melalui sinergi antara Kemdiktisaintek, Unimed, dan komunitas seni lokal, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat peran ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal, tidak hanya di Sumatera Utara tetapi juga di daerah lain di Indonesia. (id14)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.