
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
JAKARTA (Waspada); Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono menyampaikan penghormatan mendalam atas berpulangnya Paus Fransiskus yang dinilainya sebagai sosok teladan dalam empati, moralitas, dan komitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Dave mengenang figur Paus Fransiskus secara konsisten mengedepankan dialog dan inklusivitas, sebagai kunci utama dalam diplomasi perdamaian.
“Selama dialog masih terbuka, berarti proses perdamaian itu masih berjalan. Ini menjadi penting bagaimana kita bisa mengikutsertakan semua pihak untuk terlibat dalam dialog,” ujar Dave saat jadi narasumber Dialektika Demokrasi dengan tema: ‘Mengenang Kesederhanaan Paus Fransiskus, Gong Bapak Suci untuk Perdamaian Israel-Palestina’ yang digelar di Ruang PPIP, Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Dave menyoroti peran aktif Paus Fransiskus dalam mengadvokasikan perdamaian, yang menurutnya perlu terus dicontoh dan dilanjutkan, meski sang pemimpin agama telah wafat. Ia menyatakan bahwa nilai-nilai yang diusung Paus seperti kesederhanaan, keadilan, dan empati harus terus dihidupkan dalam upaya membangun diplomasi kemanusiaan.
“Beliau selalu menyuarakan dan mengajak kita untuk terlibat di berbagai forum multilateral maupun bilateral yang mendorong proses perdamaian global. Ini menjadi inspirasi bagi DPR untuk terus menjadi jembatan diplomasi internasional,” ungkap Dave.
Sejak menjabat sebagai Anggota DPR pada 2014, Dave mengaku telah terlibat dalam berbagai forum yang mengangkat isu perdamaian, termasuk konflik di Timur Tengah. Menurutnya, konflik antara Palestina dan Israel bukan hanya isu regional, tetapi memiliki dampak global, termasuk terhadap stabilitas ekonomi dan perdagangan dunia.
“Perdamaian ini harus terus kita dorong. Konflik di Timur Tengah selalu berdampak pada kehidupan kita, termasuk harga barang dan rantai pasok global,” tegas Legislator Fraksi Partai Golkar tersebut.
Ia menambahkan, meskipun konflik adalah bagian dari sejarah umat manusia, upaya mendorong penyelesaian damai yang berkelanjutan tetap harus menjadi prioritas.
“Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa beradaptasi dan terus menghidupkan semangat diplomasi yang berlandaskan empati dan solidaritas global,” pungkasnya.
Turut hadir dalam Dialektika Demokrasi yang digelar oleh Koordinatoriat Wartawan Parlemen bekerja sama dengan Biro Pemberitaan Parlemen diantaranya Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Ravindra Airlangga dan Pengamat Hubungan International Prof. Hikmahanto Juwana. (J04)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.