MEDAN (Waspada.id): Sejumlah kalangan meragukan kehadiran Ardian Surbakti yang ditunjuk sebagai Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirtanadi oleh Gubsu Bobby Nasution pada Jumat 8 Agustus 2025 lalu.
Keraguan itu mengemuka karena sejak dilantik juga oleh Bobby Nasution ketika menjabat Wali Kota Medan, Bobby Nasution, di Balai Kota, Rabu (29/5/2024) sebagai Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pembangunan Kota Medan, Ardian tidak memperlihatkan keberhasilan yang membanggakan masyarakat di kota ini.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Hal itu dilontarkan Direktur Eksekutif Lembaga Independen Pemerhati Pembangunan Sumatera Utara (LIPPSU) Azhari AM Sinik dan Ketua Lembaga Pemantau Pemerintahan dan Pemilu Sumatera Utara (LP3SU), Salfimi Umar kepada Waspada.id di Medan, Selasa (12/8).
Ari Sinik — sapaan akrab Azhari AM Sinik mengaku tidak terkejut dengan penunjukan Ardian memimpin perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dimiliki oleh Pemprovsu, itu.
“Tidak terkejut dua kali dilantik Bobby Nasution waktu jadi walikota dan Gubsu, tapi kita lihat seperti sudah diķondisikan untuk sama-sama enak atas imbal jasa Ardian yang selain jadi salah satu tim sukses Bobby di Tanah Karo bahkan ikut mengurusi pendirian Patung Presiden ke 7 Jokowi di kabupaten Bumi Turang itu, ” ketus Ari.
Pertanyaan yang muncul di benak publik, imbuh Ari, keberhasilan apa yang sudah ditorehkan Ardian?
“Apa karena Ardian punya tempat pemandian di Berastagi terus dianggap mumpuni ngurus Tirtanadi ? Yang saya lihat tidak ada track record yang moncer selama beliau di Dirut PUD Kota Medan, kecuali hanya pintar jual aset Pemko,” katanya.
Hal ini dibenàrkan Ketua Lembaga Pemantau Pemerintahan dan Pemilu Sumatera Utara (LP3SU), Salfimi Umar, yang menyebut kematian harimau, baik Sumatera maupun Benggala, menyebabkan kebun binatang (Medan Zoo) yang dikelola PUD itu disorot tajam oleh masyarakat.
Krisis Keuangan Yang Parah
Medan Zoo juga, imbuh Salfimi mengalami krisis keuangan yang parah, termasuk kesulitan membayar pakan ternak dan gaji karyawan. Juga kondisi Kandang, yang dinilai tidak layak, dengan kandang yang rusak, kotor, dan tidak terawat.
Meskipun ada upaya perbaikan fasilitas, namun krisis keuangan dan kondisi kandang yang buruk masih menjadi masalah yang belum teratasi.
Kematian hewan, terutama harimau, di Medan Zoo menjadi perhatian karena harimau Sumatera merupakan satwa yang dilindungi dan terancam punah. Kondisi ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai pengelolaan kebun binatang dan kesejahteraan hewan.
Selain itu, manajer Medan Zoo, Pernius Harefa mengatakan, pihaknya utang ke vendor sejak bulan Agustus hingga November 2023 karena tidak sanggup membayar pakan hewan.
Itu yang diduga menjadi penyebab, gaji pegawai Medan Zoo juga sudah tidak dibayarkan dalam beberapa bulan terakhir. Pegawai tidak digaji mulai Agustus 2023.
Padahal, lanjut Salfimi, Direktur Utama PUD Pembangunan, ketika dijabat ingin Medan Zoo meraih profit.
Namun setelah mengundurkan diri sebagai Direktur Utama (Dirut) PUD Kota Medan bulaan Maret 2025, Ardian Surbakti mengatakan jika dia ada pengembangan usaha di luar kota yang mau ditekuninya. Pengusaha dari Karo ini mengaku harus fokus ke usahanya dalam beberapa bulan ke depan.
“Alasannya karena kebetulan ada pengembangan usaha di luar kota, jadi saya harus intens dalam beberapa bulan ke depan, jadi takut saya nggak bisa konsen nanti di sana,” kata Ardian Surbakti.
Ternyata Ardian Surbakti sudah diplot jadi Dirut Perumda Tirtanadi, namun meninggalkan “lapangan becek” selama menjabat Dirut PUD. “Apa yang mau kita harapkan lagi. Ngurus PUD aja gak becus, kita ragukan itu, gimana lagi mengelola Tirtanadi,” ujarnya.
Berbeda Pendapat
Empat anggota DPRD Sumut Salman Alfarisi, Abdi Santoso Ritonga, Palacheta Subies Subianto, dan Zeira Salim Ritonga berbeda pendapat soal Perumda Tirtanadi.
Salman Alfarisi yang juga Wakil Ketua DPRD Sumut mengatakan, sampai hari ini kita belum melihat upaya yang serius dari Pemerintah Provinsi dan PDAM Tirtanadi untuk mengakhiri masalah air bersih di Sumut, khususnya di Kota Medan.
Seperti diketahui, nyaris di sejumlah besar wilayah kota warga menyampaikan keluhan soal kualitas air. Mereka mengeluhkan kualitas air yang keruh dan berpasir.
Warga juga menyampaikan, kondisi air juga kadang kecil dan sering mati mengakibatkan aktifitas warga terganggu setiap harinya.
Senada anggota dewan lainnya kepada Waspada.id mengatakan, waiting list pelanggan baru, dan air keruh jadi problem besar yang harus dihadapi Tirtanadi.
Berkaitan dengan kehadiran Ardian Surbakti yang ditunjuk sebagai Direktur Utama Perumda Tirtanadi, baik Abdi Santoso Ritonga, dan Palacheta Subies Subianto, kepada Waspada.id, memilih tidak berkomentar, kecuali berharap untuk sama-sama menunggu setahun ini atas kinerja Dirut yang baru.
Dirut Perumda Tirtanadi belum dapat dimintai keterangannya. Namun kepada wartawan, usai dilantik, Ardian mengaku siap menjalankan amanah tersebut.
Ia menekankan pentingnya pembangunan instalasi air secara bertahap demi memenuhi kebutuhan masyarakat yang ideal.
“Kami akan evaluasi pembiayaan. Selain dari Pemprov, akan dibentuk tim untuk mencari jalur alternatif, termasuk skema peminjaman dari lembaga keuangan,” kata Ardian. (id01/id06)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.