Dibuang Investor Ritel, 10 Saham Ini Malah Langsung Terbang: UNVR-HMSP

2 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena dalam pasar saham sering kali menunjukkan dinamika yang kompleks dan tampak bertentangan dengan logika sederhana.

Salah satu contoh yang kerap ditemui adalah ketika investor ritel melakukan aksi jual secara masif, namun harga saham justru terus meningkat. Situasi ini menggambarkan bahwa mekanisme pembentukan harga tidak semata-mata ditentukan oleh satu kelompok pelaku pasar.

Kenaikan harga dalam kondisi tersebut dapat disebabkan oleh sejumlah faktor. Investor institusi atau pelaku pasar berskala besar sering kali memiliki kapasitas modal yang lebih signifikan, sehingga aksi beli mereka mampu menahan bahkan membalikkan tekanan jual dari investor ritel.

Selain itu, ekspektasi positif terhadap fundamental perusahaan, perkembangan makroekonomi, ataupun rencana korporasi yang strategis dapat mendorong permintaan saham meningkat meskipun terjadi penjualan di kalangan ritel.

Lebih jauh, pergerakan harga saham juga dipengaruhi oleh sentimen pasar, persepsi risiko, serta dinamika psikologis para pelaku.

Informasi yang tidak merata maupun perbedaan strategi antara investor jangka pendek dan jangka panjang dapat menciptakan kondisi di mana harga bergerak berlawanan dengan tindakan sebagian pelaku pasar. Dengan demikian, fenomena saham yang naik ketika ritel menjual bukanlah hal yang mustahil, melainkan cerminan kompleksitas ekosistem pasar modal modern.

CNBC Indonesia Research mencatat 10 saham yang dibuang oleh para investor ritel akan tetapi justru harga sahamnya meroket.

Saham PT Pakuan Tbk (UANG) milik Happy Hapsoro yang mulai ditinggalkan oleh ritel justru mencatatkan kenaikan harga saham yang fantastis dalam tiga bulan terakhir mencapai 1.008,49%. Begitu juga dengan PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) yang masih terafiliasi dengan Happy Hapsoro mencatatkan kenaikan hingga 236,33% meskipun ritel telah banyak yang melakukan aksi jual.

Saham BUMN, PT Timah Tbk (TINS) juga ditinggalkan oleh ritel tetapi harga sahamnya melesat hingga 220,40%. Begitu juga saham BUMN lainnya PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) yang mencatatkan kenaikan hingga 54,14%.

Adapula saham consumer goods, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang mampu mencatatkan pertumbuhan harga saham hingga 45,71% dalam tiga bulan terakhir saat ritel mulai melepas saham tersebut.

Dan saham PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP) yang mampu mencatatkan kenaikan di atas 50% dikala ritel mulai meninggalkan saham rokok tersebut.

Dalam hal ini, meskipun ritel melakukan aksi penjualan masif, nyatanya investor besar termasuk konstitusional masih berminat terhadap saham-saham tersebut, sehingga peran dari investor besar justru mendorong peningkatan performa harga saham.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |