Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada hari Senin bahwa ia bersedia melancarkan serangan militer di Meksiko untuk memerangi perdagangan narkoba. Ia mengatakan kepada para wartawan di Ruang Oval, Gedung Putih, bahwa tindakan tersebut ia setujui.
"Apakah saya akan melancarkan serangan di Meksiko untuk menghentikan narkoba? Saya tidak keberatan," ujarnya dikutip dari AFP, Selasa (18/11/2025).
"Apa pun yang harus kita lakukan untuk menghentikan narkoba," tegasnya.
Sebenarnya, Trump menyinggung Meksiko saat menyinggung ketegangan dirinya dengan Venezuela. Sebelumnya Trump mengerahkan kekuatan militer AS ke laut Karibia dan membombardir kapal-kapal yang mayoritas berisi warga Venezuela di sana dengan klaim perang melawan narkotika.
Namun dalam pernyataan kemarin, nadanya melunak ke Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Ia bahkan mengatakan akan berbicara dengan sosok yang ia tuduh sebagai pemimpin "kartel narkoba" dan "teroris" itu.
Meskipun begitu, ia tetap tidak mengesampingkan kemungkinan pasukan AS di Venezuela. AS, ujar dia, "perlu mengurus" Caracas.
"Saya melihat Kota Meksiko selama akhir pekan... ada beberapa masalah besar di sana," tambahnya lagi kembali menyinggung serangan ke tetangga dekat AS itu.
"Saya tidak mengatakan saya akan melakukannya... tetapi saya akan bangga melakukannya. Kita akan menyelamatkan jutaan nyawa," tambahnya.
Ada Apa Meksiko?
Trump telah lama tidak senang dengan Meksiko atas penanganannya terhadap kartel narkoba dan geng kriminal yang beroperasi di perbatasan AS-Meksiko. Arus imigran ilegal ke AS selama beberapa tahun terakhir juga menjadi dasar lain.
Sebenarnya, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum telah berupaya untuk mengatasi kedua masalah ini. Salah satunya dengan maraknya penangkapan penyelundup dan warga negara Amerika atas pelanggaran yang berkaitan dengan kejahatan terorganisir oleh otoritas Meksiko, di dekat perbatasan.
Narkoba memang diyakini diselundupkan ke AS melalui jalur darat, terutama melalui celah-celah di sepanjang perbatasan selatan. Para pejabat di AS dan Meksiko seringkali mengetahui rute yang diambil para penyelundup, dan operasi terus dilakukan untuk menghentikan aliran zat-zat tersebut, termasuk fentanil.
Trump menjadikannya isu ini, inti dalam kampanye presidensialnya tahun 2024. Ia pun menginstruksikan Departemen Luar Negerinya untuk menetapkan kartel sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO), yang akan membuat mereka menghadapi hukuman yang lebih berat, termasuk potensi serangan militer.
Sejauh ini, serangan-serangan tersebut terjadi di perairan internasional, meskipun beberapa pakar telah menyuarakan kekhawatiran tentang legalitas tindakan tersebut. Ini pun bisa menimbulkan potensi konflik dengan negara-negara yang terkait dengan kapal-kapal yang diserang.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Isi Pidato Lengkap Trump Usai Hancurkan Pusat Nuklir Iran

3 hours ago
2

















































