MEDAN (Waspada.id): Gigi dan mulut yang sehat merupakan aspek penting dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya untuk mendukung fungsi makan dan bicara, tetapi juga dalam mendukung pelaksanaan ibadah, termasuk membaca Alquran dengan baik dan benar.
Namun, kesadaran masyarakat khususnya generasi muda terhadap pentingnya perawatan kesehatan oral masih tergolong rendah.
Menjawab tantangan ini, tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara (FKG USU) menginisiasi kegiatan bertajuk ‘Edukasi Kesehatan dan Perawatan Gigi Mulut serta Pemasangan Gigi Tiruan’ yang ditujukan kepada para mahasiswa Ma’had Abu Ubaidah Bin Al-Jarrah Medan, Senin 22 Mei 2025.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Dr. drg. Olivia Avriyanti Hanafiah, Sp.B.M.M., Subsp.C.O.M. (K) (Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial), drg. Veronica Angelia MDSc., Sp.Pros (Departemen Prostodonsia), drg. Darmayanti Siregar M.K.M (Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat), dan Dr. drg. Pitu Wulandari S.Psi., Sp.Perio, Subsp.MP(K) (Departemen Periodonsia), serta melibatkan beberapa mahasiswa dari program studi Kedokteran Gigi.
Dr . drg. Olivia Avriyanti Hanafiah, Sp.B.M.M., Subsp.C.O.M. (K) kepada media,Kamis (21/8) mengatakan, kegiatan diselenggarakan di lingkungan Ma’had tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut secara berkelanjutan.
Selain itu, katanya, kegiatan ini juga memberikan pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan gigi, pembersihan karang gigi, pencabutan gigi, penambalan gigi serta pemasangan gigi tiruan sederhana bagi peserta yang membutuhkan.
Kombinasi antara edukasi dan layanan langsung ini menjadi strategi efektif untuk memperkuat kesadaran sekaligus memberikan solusi konkret terhadap permasalahan kesehatan rongga mulut di lingkungan pesantren dan lembaga pendidikan Islam.
Rangkaian kegiatan diawali dengan sesi edukasi kesehatan gigi dan mulut yang disampaikan oleh Dr. drg. Olivia Avriyanti Hanafiah, Sp.B.M.M., Subsp.C.O.M. (K). Materi yang disampaikan mencakup pengenalan anatomi dan fungsi organ mulut, penyebab dan pencegahan penyakit gigi, cara menyikat gigi yang benar, serta urgensi menjaga kebersihan rongga mulut dalam kehidupan seorang muslim.
Edukasi ini dikemas secara menarik, dengan pendekatan komunikatif yang mengaitkan aspek kesehatan dengan nilai-nilai keislaman, seperti kebersihan sebagai bagian dari iman dan pentingnya kelengkapan gigi dalam pelafalan Alquran.
“Banyak dari kita yang belum menyadari bahwa kondisi gigi dan mulut sangat memengaruhi pelafalan huruf-huruf hijaiyah, khususnya dalam bacaan Alquran. Dengan adanya gigi tiruan, misalnya, seseorang yang kehilangan gigi depan dapat kembali melafalkan huruf seperti ‘sin’, ‘syin’, atau ‘ta’ dengan lebih jelas. Edukasi ini menjadi langkah awal untuk menumbuhkan pemahaman tersebut,” ujar Dr. drg. Olivia Avriyanti Hanafiah, Sp.B.M.M., Subsp.C.O.M. (K), selaku ketua pelaksana kegiatan.
Usai sesi edukasi, kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan kondisi gigi dan mulut peserta oleh tim medis, diikuti dengan pemasangan gigi tiruan sederhana bagi mahasiswa yang mengalami kehilangan gigi.
Layanan ini diberikan secara gratis sebagai bagian dari bentuk nyata kontribusi akademik kepada masyarakat. Proses pelayanan dilakukan dengan tetap mematuhi standar prosedur medis dan protokol kesehatan yang ketat.
Gigi tiruan yang dipasang bersifat fungsional, bertujuan untuk membantu pemulihan fungsi bicara dan estetika wajah.
Para mahasiswa Ma’had menyambut kegiatan ini dengan antusias. Mereka mengaku baru memahami secara mendalam pentingnya menjaga kesehatan gigi dalam kehidupan beragama.
Beberapa peserta juga menyampaikan rasa syukur atas kesempatan mendapatkan gigi tiruan, karena keterbatasan akses dan biaya sering menjadi kendala dalam mendapatkan perawatan gigi yang layak.
“Kami sangat bersyukur atas kegiatan ini. Selain mendapat ilmu baru, kami juga jadi lebih termotivasi untuk menjaga kesehatan mulut. Apalagi sebagai penghafal Alquran, pelafalan huruf itu penting sekali. Sekarang saya jadi sadar, ternyata gigi juga berperan besar di situ,” ungkap salah satu mahasiswa peserta kegiatan.
Kegiatan pengabdian ini mendapat dukungan penuh dari pihak pengelola Ma’had Abu Ubaidah Bin Al-Jarrah, Ustadz H. Fajar Hasan Mursyid, Lc, MA.
Mereka berharap kegiatan serupa dapat berkelanjutan dan mencakup cakupan peserta yang lebih luas, tidak hanya mahasiswa, tetapi juga santri atau masyarakat sekitar.
Melalui program ini, tim pengabdian tidak hanya memberikan edukasi dan pelayanan kesehatan, tetapi juga membangun jembatan integratif antara ilmu kesehatan dan nilai-nilai keagamaan.
Diharapkan kegiatan seperti ini dapat menjadi model kolaborasi yang inspiratif bagi institusi pendidikan lainnya dalam mewujudkan masyarakat yang sehat secara fisik dan kuat secara spiritual.(id14)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.