Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan alasan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto selalu berambisi mendorong ekonomi RI tumbuh cepat.
Sebagaimana diketahui, Prabowo kerap menyampaikan cita-citanya untuk membuat perekonomian Indonesia bisa tumbuh cepat di level 8%, dari yang selama satu dekade terakhir stagnan di kisaran 5%.
Purbaya menjelaskan ambisi itu disebabkan karena laju pertumbuhan potensial ekonomi Indonesia sebetulnya jauh di atas 5%, karena laju pertumbuhan selama ini terbukti tak mampu menciptakan lapangan kerja formal yang memakmurkan rakyatnya.
Selain itu, tekanan inflasi yang terjadi selama ini juga bukan disebabkan ekonomi yang tumbuh cepat, hingga membuat pendapatan rakyat tinggi dan mengerek permintaan, melainkan lebih disebabkan biaya ekonominya sendiri yang masih tinggi atau cost pull inflation.
"Demand pull inflation tidak akan terjadi ketika pertumbuhan ekonomi anda di bawah laju pertumbuhan potensialnya, Indonesia berapa? kalau kata orang-orang 5%, kalau saya enggak," kata Purbaya dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (28/10/2025)
"Itu enggak cukup untuk menyerap tenaga kerja yang masuk usia kerja tiap tahun dan sekarang 5% kenapa penganggurannya turun? karena pekerjanya informal kan, desain ekonomi gak seperti itu," tegasnya.
Oleh sebab itu, Purbaya menekankan, pemerintah saat ini betul-betul fokus menggerakkan seluruh instrumen perekonomian, baik fiskal, moneter, dan sektor swasta untuk sama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat.
Tujuannya, supaya penciptaan lapangan kerja berkualitas atau formal betul-betul terjadi, sehingga pendapatan masyarakat yang bisa meningkatkan daya belinya terjadi.
"Kita enggak mau warga negara Indonesia kerja di informal. Kalau bisa semua kaya di sektor formal, jadi kita harus ciptakan pertumbuhan yang cepat," tegas Purbaya.
Untuk saat ini, Purbaya mengatakan, hitung-hitungan potential growth Indonesia sebetulnya di kisaran 6,7% untuk bisa menyerap tenaga kerja secara lebih efektif ke sektor-sektor formal, bukan lagi informal.
"Harus tumbuh di situ 6,7% minimal untuk menyerap tenaga kerja yang masuk usia kerja di sektor formal. Jadi saya bukan bicara tenaga kerja yang kurang terjamin masa depan kita ngomong yang sektor formal yang terjamin masa depannya kaya gitu," kata Purbaya.
Setelah masa krisis yang melanda Indonesia beberapa dekade terakhir, Purbaya mengatakan, Indonesia tak lagi pernah memperoleh pertumbuhan di kisaran 6% ke atas, makanya lapangan kerja formal malah makin terbatas saat ini.
"Jadi banyak tenaga kerja kita yang masih menganggur atau kerja pun di sektor informal bahkan sarjana loh banyak yang seperti itu. Jadi anda gak usah takut kita tumbuh terlalu cepat sekarang, justru kita harus tumbuh lebih cepat supaya kita semua bisa kaya bersama," paparnya.
(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Lembaga Ini Temukan Kondisi Daya Beli Orang RI Lemah, Cari Kerja Sulit

3 hours ago
2
















































