Detik-Detik Menara di Gaza Dibom Israel Terekam, 40 Orang Tewas

6 hours ago 4
CNBC Indonesia News Foto News

FOTO Internasional

Reuters, CNBC Indonesia

07 September 2025 12:37

Sebuah bangunan runtuh setelah terkena serangan udara Israel, di Kota Gaza, 5 September 2025. (REUTERS/Mahmoud Issa)

Militer Israel pada Sabtu (6/9/2025) memperingatkan warga Palestina di Kota Gaza untuk mengungsi ke arah selatan sebelum melancarkan serangan udara terhadap sebuah menara tinggi di kota tersebut. Serangan ini dilakukan seiring pasukan Israel bergerak semakin dalam ke wilayah perkotaan terbesar di Jalur Gaza, yang selama berminggu-minggu menjadi sasaran operasi militer setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan perebutan kota itu. (REUTERS/Mahmoud Issa)

Sebuah bangunan runtuh setelah terkena serangan udara Israel, di Kota Gaza, 5 September 2025. (REUTERS/Mahmoud Issa)

Netanyahu menyebut Kota Gaza sebagai benteng Hamas dan menegaskan bahwa penguasaan penuh atas kota tersebut diperlukan untuk mengalahkan kelompok militan Palestina. Namun, langkah itu berpotensi menggusur ratusan ribu warga sipil yang sebelumnya telah berlindung di sana. Sebelum perang pecah pada Oktober 2023, Kota Gaza dihuni sekitar satu juta orang, hampir separuh dari total populasi di Jalur Gaza. (REUTERS/Dawoud Abu Alkas)

Sebuah bangunan runtuh setelah terkena serangan udara Israel, di Kota Gaza, 5 September 2025. (REUTERS/Mahmoud Issa)

Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, melalui akun X meminta warga segera meninggalkan Kota Gaza dan menuju Khan Younis di selatan, yang ditetapkan sebagai "zona kemanusiaan". Ia berjanji, warga yang mengungsi akan mendapatkan akses makanan, layanan kesehatan, dan tempat perlindungan.  (REUTERS/Dawoud Abu Alkas)

Sebuah bangunan runtuh setelah terkena serangan udara Israel, di Kota Gaza, 5 September 2025. (REUTERS/Mahmoud Issa)

Meski begitu, serangan udara tetap menghantam sebuah menara tinggi di pusat kota, yang menurut Israel digunakan Hamas untuk kepentingan militer. Hamas membantah klaim itu dan menyebut bangunan tersebut sebagai tempat perlindungan bagi pengungsi. (REUTERS/Dawoud Abu Alkas)

Sebuah bangunan runtuh setelah terkena serangan udara Israel, di Kota Gaza, 5 September 2025. (REUTERS/Mahmoud Issa)

Rekaman yang dibagikan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memperlihatkan gedung bertingkat itu runtuh dan menimbulkan debu tebal setelah serangan. (REUTERS/Mahmoud Issa)

Sebuah bangunan runtuh setelah terkena serangan udara Israel, di Kota Gaza, 5 September 2025. (REUTERS/Mahmoud Issa)

Belum ada laporan resmi mengenai jumlah korban jiwa dari insiden tersebut. Sementara itu, otoritas kesehatan Gaza melaporkan sedikitnya 40 orang tewas akibat serangan udara dan tembakan Israel di seluruh wilayah Gaza pada hari yang sama, separuh di antaranya berada di Kota Gaza. (REUTERS/Dawoud Abu Alkas)

Sebuah bangunan runtuh setelah terkena serangan udara Israel, di Kota Gaza, 5 September 2025. (REUTERS/Mahmoud Issa)

Israel mengklaim telah menguasai hampir separuh Kota Gaza dan sekitar 75 persen wilayah Jalur Gaza secara keseluruhan. Namun, pertempuran intensif yang terus berlangsung memicu gelombang pengungsian baru sekaligus kritik internasional. Amnesty International mendesak Israel menghentikan serangan dan pengungsian massal, menuduh militer menghancurkan rumah-rumah dan menewaskan puluhan warga sipil dalam beberapa hari terakhir. (REUTERS/Dawoud Abu Alkas)


Read Entire Article
Berita Kasus| | | |