
Muncul Tiga Nama Calon Pengganti Sekda
ACEH UTARA (Waspada): Beberapa minggu terakhir di beberapa warung kopi baik di wilayah Kabupaten Aceh Utara maupun di beberapa warung kopi yang ada di Kota Lhokseumawe, masyarakat kerap memperbincangkan tentang desas-desus akan terjadi pergantian Sekda di birokrasi Pemerintah kabupaten (Pemkab) Aceh Utara.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Informasi pergantian Sekda di Aceh Utara menjadi perbincangan hangat, karena jabatan Sekda di sebuah daerah dinilai memiliki peranan penting. Tugas seorang Sekda adalah untuk membantu kepala daerah dari berbagai aspek, termasuk menyusun kebijakan, mengkoordinasi pelaksanaan tugas, memantau dan mengevaluasi, serta membina administrasi dan aparatur daerah.
Bukan hanya itu, seorang Sekda juga berperan dalam mengawal proses perubahan dan reformasi birokrasi, serta memastikan pelayan publik yang prima kepada masyarakat.
”Jika Ayah Wa (Ismail A Jalil, Bupati Aceh Utara) salah memilih orang untuk ditempatkan pada posisi Sekda, maka sulit sekali untuk mewujudkan visi-misinya. Bangkit tidak bangkitnya sebuah daerah sangat bergantung pada peran seorang Sekda. Mudah-mudahan Ayah Wa teliti dalam memilih, jika memang benar akan dilakukan pergantian,” sebut Sulaiman Hanafiah, 59, salah seorang warga Aceh Utara yang sedang menikmati kopi di Station Coffe di Lhokseumawe usai shalat Jumat (18/4).
Pernyataan Sulaiman Hanafiah dibenarkan oleh belasan penikmat kopi lainnya. Kata Sulaiman melanjutkan, seorang Sekda wajib mengkoordinasikan perangkat daerah. Dia harus mampu memastikan kalau pelaksanaan tugas telah sesuai dengan rencana. Lalu dia harus terus memantau serta melakukan evaluasi terhadap kinerja seluruh perangkat di bawahnya.
“Seperti berita di Waspada kemarin, masak iya, sudah hampir 4 bulan TPP untuk ASN/PPPK tidak dibayarkan. Kalau tidak salah informasi yang saya terima dari beberapa sumber, dana TPP, THR, dan gaji 13 tidak masuk dalam efesiensi anggaran. Kalau anggarannya ada, lalu kenapa tertahan cukup lama. Ini salah satu bukti, tugas Sekda tidak berjalan maksimal,” katanya.
Muhammad, 52, salah seorang penikmat kopi lainnya, pada kesempatan itu ikut berbicara. Kata dia, jika fungsi Sekda begitu penting dan jika salah dalam memilih calon Sekda, maka Bupati dan Wakil Bupati Aceh Utara periode 2025-2030 akan mengalami kendala besar dalam membuktikan slogannya Aceh Utara Bangkit.
“Itu benar. Seperti yang saya katakan tadi, Sekda itu tugasnya membantu kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi, dan tata laksana di daerah,” timpal Sulaiman Hanafiah lagi.
Meskipun ini baru sekadar isu, sebut Sulaiman Hanafiah, tetapi telah bermunculan nama-nama calon yang akan menggantikan posisi Sekda yang lama. Tiga nama diantara sekain banyak nama yang bermunculan adalah, Fakhruradhi (Sekwan DPRK Aceh Utara saat ini). Kemudian, M. Nasir (Kepala Dinas Olahraga dan Pariwisata Aceh Utara, dan Dayan Albar (Asisten II).
“Saya melihat ke tiga calon ini memiliki kelebihan masing-masing. Dan mereka semua adalah orang-orang yang sudah berpengalaman dan telah menduduki jabatan eselon II di beberapa posisi. Kita doakan, siapapun Sekda Aceh Utara ke depan, dia adalah orang yang benar-benar paham akan tugas dan kewajibannya sebagai seorang Sekda,” semikian sebut Sulaiman Hanafiah menutup diskusi kecil usai shalat jumat. (b07).
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.