Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham dunia anjlok setelah Presiden Donald Trump mengumumkan tarif 10% untuk semua mitra dagang AS serta tarif lebih tinggi untuk negara-negara dengan defisit perdagangan terhadap AS.
Investor dan ekonom khawatir kebijakan tarif Trump dapat memicu perang dagang, mendorong inflasi lebih tinggi, dan memperlambat pertumbuhan ekonomi AS. Jika resesi terjadi, pasar bisa jatuh lebih dalam dalam waktu singkat.
Di tengah keriuhan ini, investor kawakan dan Chairman Berkshire Hathaway, Warren Buffett mengingatkan pentingnya tetap tenang. Melansir CNBC International, Selasa (8/4/025), dalam surat tahunannya kepada pemegang saham 2017, Buffett menulis, "Tidak ada yang bisa memprediksi seberapa jauh harga saham bisa jatuh dalam waktu singkat." Namun, jika pasar benar-benar jatuh, ia menyarankan untuk mengingat bait dari puisi klasik Rudyard Kipling berjudul If (1895):
"Jika kamu bisa tetap tenang saat semua orang di sekitarmu panik... Jika kamu bisa bersabar tanpa lelah... Jika kamu bisa berpikir tanpa menjadikan pikiran sebagai tujuan... Jika kamu bisa percaya diri saat semua orang meragukanmu... Maka dunia ini dan segala isinya akan menjadi milikmu."
Kenapa Tetap Tenang Itu Penting
Buffett mengingatkan bahwa penurunan besar seperti krisis 2007-2009, ketika S&P 500 kehilangan lebih dari 50% nilainya, memang jarang terjadi. Sementara itu, koreksi 10% atau lebih dalam pasar saham adalah hal yang wajar, katanya.
Sejak 1980, S&P 500 telah mengalami 21 kali penurunan sebesar itu dengan rata-rata penurunan intratahun sebesar 14%, menurut data Baird Private Wealth Management. Namun tidak ada yang bisa memastikan kapan kondisi pasar akan memburuk.
"Lampu bisa berubah dari hijau ke merah kapan saja tanpa singgah di kuning," tulis Buffett.
Apakah penurunan pasar bersifat singkat atau berkepanjangan, pesan Buffett tetap sama, yaitu tetap pada rencana investasi jangka panjang Anda dan lanjutkan berinvestasi. Buffett bahkan melihat penurunan pasar sebagai peluang luar biasa. Sejarah mencatat, pasar biasanya kembali pulih dalam waktu yang relatif singkat. Menurut Hartford Funds, sejak 1928, rata-rata pasar bearish, penurunan 20% atau lebih dari puncaknya, berlangsung kurang dari 10 bulan.
Artinya, dalam konteks investasi puluhan tahun, masa-masa sulit itu hanya sebentar. Meski melewati masa tersebut terasa menegangkan, mempertahankan fokus pada tujuan jangka panjang tetap menjadi strategi terbaik, oleh karena itu terus berinvestasi saat harga saham jatuh, investor dapat membeli aset dengan harga diskon.
Seperti pesan Kipling, tetaplah tenang, abaikan berita-berita sensasional, dan lanjutkan strategi Anda. Mungkin dunia tidak akan sepenuhnya menjadi milik Anda, tapi kekayaan jangka panjang Anda kemungkinan besar akan tumbuh, pesan Buffet.
Buffett juga pernah mengibaratkan peluang investasi di masa sulit dalam surat tahunannya pada 2009. "Peluang besar datang jarang. Saat hujan emas turun, ambillah ember, bukan sendok kecil," kata ia.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini: