Bupati Tapsel: Koperasi Merah Putih Bisa Ikut Andil Kelola Sampah

10 hours ago 2
EkonomiSumut

 Koperasi Merah Putih Bisa Ikut Andil Kelola Sampah Bupati Tapsel Gus Irawan, menjawab wartawan tentang peran KMP dalam mengatasi masalah sampah. (waspada.id/Ist)

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

TAPSEL (Waspada): Bupati Tapanuli Selatan, H. Gus Irawan Pasaribu, sangat bersyukur atas capaian 100 persen pembentukan Koperasi Merah Putih (KMP) di 248 desa dan kelurahan yang tersebar di 15 kecamatan.

Dasar hukum pembentukannya ialah Instruksi Presiden RI No.9 tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Dimana 80 juta koperasi harus sudah terbentuk di 30 Juni 2025 dan akan diluncurkan pada 12 Juli 2025.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

‘Alhamdulillah, di Tapsel telah terbentuk 100 persen pada akhir Mei 2025. Kita yang tercepat di Provinsi Sumatera Utara, di Pulau Sumatera dan mungkin se Indonesia. Sudah berbadan hukum dan terdaftar di Kementerin Hukum,” kata Gus Irawan, Kamis (3/7/2025).

Ungkapan syukur disampaikan Bupati Tapsel pada saat menjawab pertanyaan wartawan di workshop bertema daur ulang sampah, yang diselenggarakan PT. Agincourt Resources di Sopo Daganak Batangtoru.

“Dua minggu lalu, semua gubernur, wali kota dan bupati diundang Menteri Lingkungan Hidup. Membicarakan pengelolaan sampah yang menjadi bagian prioritas program pemerintahan Presiden RI, pak Prabowo,” sebut Gus.

Persoalan sampah ini sangat massif dan dari waktu ke waktu kurang diperhatikan. Di seluruh Indonesia, produksi sampah per harinya mencapai 57 juta ton dan paling banyak itu sampah rumah tangga.

Karena hal inilah Presiden RI membuat kebijakan, persoalan sampah harus diselesaikan secara bertahap sampai tahun 2029. Adapun peringatan hari lingkungan hidup sedunia tahun ini mengusung tema hentikan polusi sampah plastik.

Workshop pengelolaan sampah, khususnya daur ulang sampah plastik yang digelar PTAR, sangat membantu bagi Pemkab Tapsel. Khususnya dalam menyelesaikan persoalan sampah sebagaimana amanat kebijakan Presiden RI.

KMP

Ditanya kaitannya dengan Koperasi Merah Putih ? Bupati Tapsel menyebut bahwa sampah itu juga ada yang bernilai ekonomis. Bagian itulah yang didaur ulang menjadi sesuatu yang dapat dijual kembali.

Seperti ecobrick. Yakni botol plastik yang diisi penuh dengan sampah-sampah plastik sehingga botol itu menjadi padat dan keras. Kemudian botol padat itu dapat dipakai sebagai bahan bangunan alternatif pengganti batu bata, juga bisa untuk membuat furniture.

“Dengan mengikuti workshop PTAR, saya harap peserta yang terdiri dari pelajar SMP dan SMA serta kelompok masyarakat lainnya, dapat menciptakan ide kreatif daur ulang sampah. Seingga mampu menghasilkan produk yang bernilai ekonomis,” sebut Gus Irawan.

Jika kreatifitas itu sudah tercipta, maka disinilah pentingnya peran Koperasi Merah Putih. Melalui unit usahanya, dapat mengakomodir penyediaan bahan baku dan mendaur ulang sampah menjadi produk bernilai ekonomi dan kemudian memasarkannya.

Daur ulang sampah tidak hanya melulu tentang menciptakan produk seperti ecobrick, bunga-bungaan dan tas kertas. Tetapi juga dapat didaur ulang menjadi pupuk organik.

Pemkab Tapsel sangat siap mendorong dan mendukung masyarakat pada kegiatan daur ulang sampah. Juga sangat mengapresiasi perusahaan-perusahaan yang perduli pada persoalan sampah.

“Kepada Tambang Emas Martabe, saya telah meminta dukungan untuk jadikan Kecamatan Batangtoru sebagai daerah percontohan berkepedulian tinggi pada penyelesaian masalah sampah, misalnya dengan membentuk kelompok daur ulang sampah,” sebut Bupati Tapsel. (a05)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |