Buka MRC 2025, Menag Dorong Siswa Madrasah Unggul dalam Agama dan Teknologi

5 hours ago 5
Pendidikan

Buka MRC 2025, Menag Dorong Siswa Madrasah Unggul dalam Agama dan Teknologi Menteri Agama Nasaruddin Umar didampingi Dirjen Pendis Kemenag Amien Suyitno dan Stafsus Menag Ismail Cawidu dalam sesi jumpa pers kegiatan Madrasah Robotics Competition (MRC) 2025 di Atrium Utama Living World Kota Wisata Cibubur, Sabtu (1/11/2025).

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

BOGOR (Waspada.i): Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa madrasah masa kini harus menjadi simbol kemajuan tidak hanya dalam ilmu agama, tetapi juga sains dan teknologi. Hal itu disampaikan saat membuka Madrasah Robotics Competition (MRC) 2025 di Atrium Utama Living World Kota Wisata Cibubur, Sabtu (1/11/2025).

“Anak-anak madrasah jangan hanya bisa mengaji dan berdoa, tapi juga harus mampu menciptakan robot, meneliti, dan berinovasi. Itu baru madrasah masa depan,” ujar Nasaruddin dalam arahannya.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Menurut Menag, perintah Allah dalam Al-Qur’an yang berbunyi ‘I’malū’ (berkaryalah) harus dimaknai secara luas.

“Kata ‘amal’ dalam Islam bukan sekadar melakukan sesuatu, tapi melakukannya dengan perencanaan, perhitungan, dan kecermatan. Sama seperti robot, yang tak bisa bergerak tanpa sensor dan logika,” tegasnya.

Menag juga menyinggung kisah Nabi Sulaiman yang mengalahkan jin dengan kecerdasan. “Kecerdasan manusia bisa menembus batas. Kalau anak-anak madrasah memadukan konsentrasi dan kontemplasi, mereka bisa melahirkan keajaiban-keajaiban baru,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Nasaruddin mengapresiasi semangat peserta MRC 2025 yang diikuti 616 tim dari berbagai jenjang madrasah di seluruh Indonesia—jumlah terbanyak sejak kompetisi ini pertama kali digelar pada 2015.

Menag juga menyampaikan kabar menggembirakan terkait kerja sama internasional. “Pemerintah Emirat Arab akan membantu peningkatan keterampilan guru dan siswa madrasah. Insyaallah, MoU akan segera ditandatangani dalam waktu dekat,” tuturnya.

Ia berharap kolaborasi tersebut memperkuat posisi madrasah sebagai pusat keunggulan ilmu dan karakter. “Kita ingin madrasah bukan sekadar pilihan alternatif, tapi menjadi kebanggaan nasional,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Amien Suyitno menyebut MRC 2025 sebagai momentum kebangkitan inovasi madrasah setelah sempat vakum dua tahun.

“Tahun ini kami hadir dengan semangat baru. Tema ‘Robotic Technology for a Green Future’ kami pilih untuk menegaskan bahwa teknologi juga harus berpihak pada keberlanjutan lingkungan,” ujar Amien.

Menurutnya, ajang ini menjadi wadah bagi siswa madrasah menampilkan bakat di bidang sains, teknologi, dan lingkungan. “Madrasah bukan hanya mencetak ulama, tapi juga calon ilmuwan dan insinyur yang berakhlak mulia,” jelasnya.

Amien juga mengungkapkan bahwa mulai tahun ini madrasah akan menerapkan Tes Kemampuan Akademik (TKA) sebagai pengganti Ujian Nasional, sekaligus menjadi salah satu indikator penerimaan di perguruan tinggi negeri.

“Kita ingin memastikan anak-anak madrasah siap bersaing, baik secara akademik maupun dalam kompetensi teknologi,” tegasnya.

MRC 2025 menghadirkan dua kategori utama, yakni Robot Karya Inovasi dan Mobile Robot Labirin, yang menekankan kreativitas, penerapan teknologi, serta kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.

Kegiatan ini dihadiri pejabat eselon I dan II Kementerian Agama, jajaran Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, para juri, guru, kepala madrasah, serta ratusan peserta dari seluruh Indonesia.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |