Biadab! Israel Usir Paksa Penduduk Gaza Lalu Bom Brutal Gedung Ini

5 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Konflik antara Israel dan Palestina belum usai. Kini militer Israel memperingatkan warga Palestina di Kota Gaza untuk pergi ke selatan pada hari Sabtu sebelum mengebom sebuah menara bertingkat saat pasukannya bergerak lebih jauh ke daerah kantong kota terbesar di Israel tersebut.

Tentara Israel telah melakukan serangan di pinggiran kota bagian utara selama berminggu-minggu atas perintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Netanyahu menyebut bahwa Kota Gaza adalah benteng pertahanan Hamas dan merebutnya diperlukan untuk mengalahkan militan Islam Palestina yang dianggap telah menyerangnya pada Oktober 2023 lalu dan menimbulkan tensi yang memanas.

Serangan tersebut mengancam ratusan ribu warga Palestina yang berlindung di sana akibat pertempuran selama hampir dua tahun lamanya. Padahal, sebelum peperangan berlangsung, sekitar satu juta orang atau hampir setengah dari populasi Gaza, tinggal di kota tersebut.

Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee mengatakan melalui media sosial X bahwa warga harus meninggalkan kota itu menuju daerah pesisir Khan Younis di Gaza selatan, dan meyakinkan mereka yang mengungsi akan mendapatkan makanan, perawatan medis, dan tempat tinggal di sana.

"Daerah yang ditunjuk adalah zona kemanusiaan", kata Adraee mengutip Reuters, Minggu (7/9/2025).

Pasukan militer Israel juga telah mengeluarkan peringatan evakuasi kepada warga sipil di beberapa daerah tertentu di kota tersebut karena akan melakukan serangan. Selanjutnya, pasukan Israel melakukan pengeboman sebuah menara bertingkat di Kota Gaza yang katanya digunakan oleh Hamas meskipun tanpa bukti.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, membagikan sebuah video di X yang menunjukkan gedung bertingkat tersebut runtuh setelah serangan tersebut hingga menciptakan awan debu dan puing-puing ke udara.

Belum ada kejelasan terkait korban jiwa. Militer Israel hanya yakin bahwa Hamas menggunakan gedung tersebut untuk mengumpulkan informasi intelijen dan bahwa alat peledak telah ditanam di dekatnya.

Padahal, Hamas membantah menggunakan gedung tersebut untuk tujuan militer, dan Palestina mengatakan bahwa gedung tersebut digunakan untuk menampung para pengungsi.

"Menara ini diawasi dengan ketat, hanya warga sipil yang boleh masuk," kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

Hamas menambahkan bahwa tuduhan Israel tersebut merupakan rencana pemindahan paksa yang sistematis.


(rob/wur)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Amnesty: Israel 'Live Streaming' Genosida Gaza, Negara Dunia Cuma Diam

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |