Besar, Peran Pendidikan Tinggi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

1 month ago 15
Pendidikan

8 Agustus 20258 Agustus 2025

Besar, Peran Pendidikan Tinggi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional Wamendiktisaintek Prof Stella Christie dalam paparannya di kegiatan KSTI 2025 hari kedua, Jumat (8/8/2025).

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

BANDUNG (Waspada.id): Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Prof Stella Christie menegaskan pentingnya peran universitas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui riset dan kolaborasi erat dengan sektor industri.

Hal ini disampaikannya pada hari kedua Konvensi Sains dan Teknologi Industri (KSTI) Indonesia 2025 yang berlangsung di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Kota Bandung, Jumat (8/8).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“Pendidikan yang lebih tinggi adalah kunci untuk perkembangan ekonomi,” tegas Prof Stella di awal paparannya, seraya menekankan bahwa KSTI 2025 diselenggarakan secara menyeluruh di bawah kepemimpinan Prof Brian Yuliarto, dengan fokus pada Sains, Teknologi, dan Industri. Menurutnya, pilar industri tidak bisa dilepaskan dari sains dan teknologi yang harus diterapkan melalui pendidikan tinggi.
Ia menyebut, peran universitas bukan hanya menghasilkan riset, tetapi juga membentuk ekosistem ekonomi melalui hasil pengetahuan.

“Sains dan teknologi tidak bisa berlaku tanpa Anda. Karena hanya berlaku, harus berlaku, di pendidikan yang lebih tinggi. Harus berlaku di universitas,” katanya.

Menggunakan data global, Prof Stella memaparkan bagaimana universitas-universitas besar seperti Stanford, MIT, hingga University of Kansas mampu menyumbang triliunan dolar pada ekonomi dan membuka jutaan lapangan kerja.

“Universitas benar-benar menghasilkan ekonomi. Pertanyaannya adalah, bagaimana? Bagaimana kita melakukannya?” ujarnya.

Menurutnya, jawabannya ada pada pengetahuan yang dihasilkan dari riset universitas, yang kemudian mampu menarik investasi dan membangun infrastruktur ekonomi berkelanjutan. Ia menggambarkan siklus pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan yakni pengetahuan menghasilkan investasi, investasi membangun infrastruktur, infrastruktur memperluas pengetahuan.

“Alasan kenapa universitas menghasilkan ekonomi, adalah karena universitas adalah tempat pengetahuan. Pengetahuan itu menarik uang,” ujarnya, sembari menegaskan bahwa pengajaran berbasis penelitian akan menciptakan lulusan dengan mindset riset, yang dibutuhkan sektor industri.

Prof Stella juga mengutip pengalaman dari BUMN yang hadir di KSTI 2025, di mana pemimpin PLN dan Telkom menyatakan kebutuhan akan SDM dengan kemampuan problem solving dan pembelajar cepat, adalah dua hal yang hanya bisa diperoleh melalui keterlibatan dalam riset.

Dalam konteks ini, ia mendorong agar para dosen melibatkan mahasiswa dalam penelitian yang berorientasi pada penyelesaian masalah nyata.

“Pengetahuan itu memulai. Dan itulah kenapa Anda di universitas adalah yang harus mengarahkan pelabuhan, mengarahkan infrastruktur untuk lebih banyak pengetahuan, lebih banyak pelabuhan, lebih banyak infrastruktur, dan kitarannya terus berlanjut,” ujarnya.

Ia menyampaikan bahwa pemerintah telah meningkatkan dana riset secara signifikan, dengan total Rp2,26 triliun, ditambah hampir Rp1,8 triliun tambahan yang segera diumumkan.

Namun, ia menekankan bahwa ke depan, investasi tak bisa hanya bergantung pada pemerintah.

Di dunia, investasi dalam penelitian datang sebagian besar dari pemerintah pribadi. Di China, Korea Selatan, dan Jepang, lebih dari 75% dari investasi datang dari swasta. Karena itu, ia mendorong dosen dan peneliti aktif menjalin kolaborasi dengan industri.

Menutup pidatonya, Stella mengutip Presiden Prabowo Subianto, yang menyatakan bahwa para ilmuwan adalah ujung tombak masa depan bangsa.

“Presiden kita sudah mengatakan itu, dan kita harus melakukannya bersama. Pengetahuan mengarahkan investasi, investasi mengarahkan infrastruktur, infrastruktur memberikan lebih banyak pengetahuan. Anda adalah yang menghasilkan pengetahuan,” pungkasnya.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |