Jakarta, CNBC Indonesia - Cairnya tunjangan hari raya (THR) tersisa beberapa hari lagi. Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan agar THR bagi pekerja BUMN, BUMD dan pekerja swasta cair pada H-7 Lebaran 2025.
Cairnya THR tentu akan mendongkrak tingkat daya beli masyarakat terutama yang beragama muslim untuk melakukan pembelian kebutuhan Ramadhan hingga lebaran.
Sektor ritel yang menjual berbagai kebutuhan Ramadhan hingga lebaran pun akan terdongkrak dengan cairnya THR dari para pekerja di Indonesia. Beberapa emiten yang masuk dalam sektor ritel mulai dari menjual sembako, pakaian, tas, sepatu pun akan terdampak positif dari momen tersebut.
CNBC Indonesia Research telah menganalisa 9 saham yang memiliki potensial di momen Ramadhan tahun ini.har
Jika melihat periode Ramadhan tahun lalu ditetapkan pada 12 Maret 2024 dan lebaran pada 10 April 2024, maka hasil dari konsumsi masyarakat pun masuk dalam kuartal II 2024.
Jika melihat dari performa kuartal I 2024 ke kuartal II 2024, dominan emiten ritel mencatatkan kenaikan kinerja keuangan. Hal ini membuktikan bahwa momen belanja dan konsumsi masyarakat dapat meningkatkan performa penjualan di sektor ritel.
Dari kenaikan kinerja keuangan pada kuartal II 2024, apresiasi harga saham pun baru terlihat pada kuartal III 2024, mengingat biasanya keluarnya kinerja keuangan kuartal II 2024 terjadi pada bulan Juli bahkan dapat telat hingga September 2024.
Performa beberapa harga saham ritel pun cukup terapreasiasi dengan baik pada efek Ramadhan dan Lebaran tahun lalu.
Hal ini tidak menutup kemungkinan akan terulang pada tahun ini, yang dimana momen Ramadhan dan Lebaran masuk dalam kuartal I 2024, yang hasilnya akan terlihat usai rilis kinerja kuartal I 2024 yang biasanya jatuh pada bulan April hingga Juni 2025. Sehingga apresiasi saham baru bisa terlihat pada bulan Juni 2025 atau bahkan lebih.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)