Begini Cara E-Commerce Berantas Seller Buku Bajakan

Jakarta, CNBC Indonesia- Platform e-commerce Shopee Indonesia menyiapkan beberapa langkah dalam menghadapi penjualan buku bajakan. Antara lain dengan pengecekan, pemberian poin penalti, dan pembuatan brand IP Portal.

Deputy Director of Government Relations, Shopee Indonesia Balques Manisang menyebut bahwa dalam proses pengecekan Shopee memanfaatkan machine learning secara otomatis. Pihaknya pun memanfaatkan machine learning secara manual untuk menambahkan akurasi.

"Ini machine learning butuh database, butuh variabel untuk memperkaya diri dia supaya dia bisa tidak asing dengan yang biasa dibaca, apakah melanggar apa tidak," ungkap dia dalam Festival Penulis Lokal, Kamis (15/5/2025).

Sementara poin penalti diberikan bagi para seller atau toko yang melakukan pelarangan hak cipta. Penalti diberikan dengan menutup toko tersebut.

"Kita juga take down tokonya. Bukan hanya produknya. Ini sebagai efek jera bagi oknum. Mereka juga akan dapat notifikasi tokonya ditutup karena melakukan pelanggaran," jelas Balques.

Terakhir dengan cara pemberian Brand IP Portal, kata dia, Shopee berharap bisa memberikan kemudahan bagi pemilik merek atau pelapor dalam memanajemen produknya yang dibajak.

Dia menjelaskan Brand IP Portal memungkinkan pelapor mendaftarkan dan mengirimkan dokumen hak cipta untuk melakukan validasi hak merek dengan Shopee. Fitur ini juga dapat memungkinkan mengirimkan kasus pelanggaran hak cipta untuk penyelidikan Shopee.

Selain itu, Brand IP Portal mampu melacak dan mengelola semua kasus yang berlangsung dan telah berlalu.

"Mudah-mudahan dengan cara ini, jadi satu kali kita report, kita langsung masukkan list dari dugaan pelanggaran untuk diproses. Jadi kita bisa pantau masa penanganan berapa lama, ada yg 1-3 hari ada yg 3-5 hari. Mudah-mudahan tidak sampai minggu," pungkas dia.

(dpu/dpu)

Next Article Morris Parfume & Bio Beauty Lab Ungkap Kunci Kesuksesan Bersama Shopee